19 - Penyembunyian

85 9 0
                                    

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝



━─━─━─━─=== • ✠ • ===─━─━─━─━≫

Besok paginya, Ervina mencari-cari di Google cara alami ataupun menggunakan obat herbal untuk menggugurkan kandungan. Ia menemukan bahwa jus nanas dapat menggugurkan kandungan.

"Kayaknya oke juga, nih, dicoba. Lagi pun gue juga suka jus nanas. Daripada cari cara lain yang membahayakan diri gue sendiri. Jus nanas kan juga sehat,"

Akhirnya, Ervina pun bergegas membeli jus nanas di dekat rumahnya. Sampai satu minggu kemudian, ia masih tetap mengkonsumsinya dengan rutin sehari dua kali. Viona yang sering lewat di tempat jus langganan Ervina pun semakin curiga. Apalagi saat Viona tanya kepada penjual jus, ia berkata bahwa Ervina sehari dua kali selalu membeli jus dengan rutin.

"Eh, kok bisa, ya? Ervina tumben banget sering minum jus. Padahal kemarin-kemarin tuh gak, loh. Udah seminggu sejak kejadian di tempat basket itu dia sering beli jus nanas. Atau jangan-jangan, tespek itu beneran milik dia, ya? Dia beneran hamil? Kalau gitu gue langsung tanya aja ke dia,"

Sore harinya, Viona sengaja membuntuti Ervina untuk membuktikan bahwa Ervina sering membeli jus nanas. Sesampainya di sana, Ervina terlihat membeli jus nanas. Sesat kemudian saat Ervina baru keluar dari kedai, Viona langsung mencegatnya.

"Kok gue lihat-lihat tiap hari lo beli jus nanas, ya? Kayak aneh aja gitu. Lo lagi hamil?"

Ervina yang mendapat tuduhan seperti itu langsung saja terkejut. Bagaimana mungkin juga Viona bisa tahu bahwa ia telah membeli jus nanas sampai seminggu terakhir?

"Enggak! Lo gak usah sok tahu, ya. Lagian lo ngapain sih, ngurusin hidup gue terus? Tuduhan lo tuh belum tentu benar,"

"Lo bayangin, ya. Aneh aja gitu orang tiap hari mengkonsumsi jus nanas,"

"Asal lo tahu, ya. Gue tuh punya riwayat darah tinggi tau gak, dan dokter menyarankan gue harus hidup sehat. Seminggu yang lalu gue baru aja periksa, dan dokter bilang kalau gue disuruh hidup sehat, sering minum jus. Katanya sih, buah apa aja gak apa-apa. Berhubung gue sukanya nanas, ya udah gue beli ini. Puas lo! Kalau gak percaya, tanya aja ke dokternya,"

Mendengar jawaban Ervina, Viona seakan percaya. Karena jawaban dari Ervina benar-benar terlihat meyakinkan.

"Awas aja lo ya!"

Setelah itu, Viona pun Langsung meninggalkan Ervina tanpa berkata apa pun. Sementara Ervina terlihat sangat lega.

"Huh! Untung gue selamat kali ini. Emang sih, gue pintar ngomong juga dan pintar ngasih alasan,"

Setelah itu, Ervina bergegas pulang.

***

Besok paginya di sekolah saat Ervina baru datang, tiba-tiba ia ingin membeli teh botolan di kantin. Ia pun bergegas nembelinya dan meletakkan di tasnya.

Baru saja ia selesai dan hendak pergi menuju kelasnya, tiba-tiba Viona CS dan Bu Ratih datang menghadangnya.

"Ada apa ya, Bu?"

"Begini, Ervina. Saya mendapat laporan dari Viona bahwa kamu hamil. Dia sudah mendapatkan beberapa bukti yang menurut dia cukup mencurigakan. Maka dari itu, sekarang juga saya minta kamu meletakkan urine kamu di dalam gelas plastik ini. Di sini saya sudah menyiapkan tespek yang akan kita tes sama-sama. Silahkan kamu ke toilet sambil meletakkan urine kamu dalam gelas plastik ini. Saya dan yang lain akan menunggu di depan pintu,"

Mendengar itu, Ervina merasa bahwa jantungnya ingin copot. Akankah kebohongannya akan terungkap hari ini? Mungkin. Ia pun tak tahu harus berbuat apa. Jika ia beralasan, maka
Bu Ratih dan Viona CS akan semakin curiga. Dengan terpaksa, Ervina berjalan pelan menuju toilet.

Beberapa menit kemudian, Ervina keluar dan membawa urine di tangannya. Lalu Bu Ratih meletakkan tespek dalam gelas tersebut. Setelah beberapa saat menunggu, ternyata hasilnya negatif. Ervina tampak lega, sementara Viona CS tanpa terkejut tak percaya.

"Baik, hasilnya sudah keluar. Dan kalian bisa lihat? Hasilnya negatif,"

"Tapi, Bu, kemarin saya jelas-jelas menemukan tespek. Ervina juga setiap hari beli jus nanas. Itu untuk menggugurkan kandungan, kan?"

"Berapa kali sih, gue harus ngomong!? Gak cuma gue yang pakai baju warna ungu. Lo tuh buta kali ya?"

"Eh, Jaga yang mulut lo, ya!"

"Sudah sudah! Kalian jangan bertengkar! Viona, bukti sudah jelas bahwa Ervina tidak terbukti hamil. Kamu lain kali jangan sembarangan menuduh, ya. Kalau yang dituduh nggak terima, kamu bisa dilaporkan ke polisi atas dasar tuduhan palsu. Memangnya kamu mau?"

Viona pun terlihat kebingungan.

Lalu, Ervina terlihat mengambil kertas dari dalam tasnya dan membukanya di depan Viona dan juga Bu Ratih.

"Ya udah, Bu. Ini saya kasih biar kalian percaya. Jadi ini surat dari dokter yang menerangkan bahwa saya punya riwayat darah tinggi. Dan saya dianjurkan untuk hidup sehat serta sering-sering minum jus. Berhubung saya suka nanas, maka dari itu saya minum jus nanas. Untuk masalah tespek yang dibicarakan Viona, itu kan jelas-jelas bapak sopirnya bilang kalau punya cewek baju warna ungu. Di sana bukan cuma saya Bu, cewek yang pakai baju warna ungu. Lagi pula, saya mana mungkin melakukan hal-hal yang tidak baik seperti itu. Terlebih saya ketua OSIS di sini, dan harus mencontohkan yang baik ke semua siswa, kan?"

Bu Ratih dan Viona CS tampak sejenak memperhatikan kertas yang diberikan Ervina, lalu mengembalikannya pada Ervina.

"Viona, bukti sudah sangat jelas,"

"Maaf ya, Ervina. Ibu sudah berprasangka buruk sama kamu. Ibu yakin kamu memang anak yang baik-baik,"

"Dan Viona, awas ya kamu! Saya permisi dulu,"

Setelah itu, Bu Ratih pun meninggalkan Ervina dan juga Viona CS.

"Ih, kok bisa gini, sih? Ya udahlah, yuk guys, cabut!"

Setelah itu, Viona CS pergi dengan perasaan kesal.

Ervina tampak lega sambil mengeluarkan minuman teh di tasnya.

"Huh! Untung ada ini, jadi gue aman. Untung juga sih, surat keterangan dari dokter ini gue bawa. Meskipun ini udah lama, untung mereka gak lihat tanggalnya,"

Lalu Ervina bergegas untuk menuju ke kelasnya.

╔═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╗
• • B E R S A M B U N G • •
╚═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╝

Gimana ceritanya? Bagus nggak? Kalau bagus, jangan lupa untuk vote, comment, and share yaa....
See you next part😍...

Salam,
Eryun Nita

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang