11 - Penangkapan

107 10 0
                                    

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝



━─━─━─━─=== • ✠ • ===─━─━─━─━≫.

Tak lama kemudian, terlihat beberapa belas posisi memasuki gedung tua tersebut, beserta Irsad dan Sandra yang iku bersama mereka. Bahkan, anggota Chatty Geng juga turut berpartisipasi membantu Sandra mulai dari membuat laporan ke kantor polisi, sampai datang ke TKP.

Para polisi langsung memborgol pasukan Black Wolf dan menyeret dengan paksa untuk masuk ke dalam mobil polisi. Namun, Reno dan beberapa anggota inti justru memberontak.

"Pak, Pak! Saya mau dibawa ke mana?" tanya Reno ketakutan.

"Anda harus ikut kami ke kantor polisi!" tegas komandan polisi.

"Salah kami apa, Pak?" tanya Trio.

"Jelas salah. Terlebih kalian hampir memperkosanya. Itu sangat fatal! Kalian akan dikenakan pasal berlipat!" kecam salah satu polisi.

"Tapi, Pak, justru Alvino yang sudah membuat kami babak belur seperti ini. Harusnya dia lah yang ditangkap, bukan saya," elak Reno.

"Dia hanya melakukan pembelaan terhadap korbannya dari pemerkosaan sekaligus penculikan juga."

"Tapi saya belum memperkosa dia, Pak," bela Reno untuk dirinya.

"Sudah, jelaskan semuanya nanti di kantor. Kalian akan kami mintai keterangan lebih lanjut," perintah salah satu polisi.

"Pak, Pak, lepasin saya! Saya gak salah, Pak. Pak, Bapak bisa saya tuntut balik, ya," oceh Reno dan teman-temannya.

Para polisi pun sama sekali tak menggubris ocehan Reno dan juga teman-temannya. Mereka dengan paksa menyeret Reno supaya cepat untuk diproses kasusnya.

Sementara komandan polisi menemui Alvino dan teman-temannya untuk berterima kasih.

"Alvino, saya mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan kamu yang telah menangkap pelaku kriminal tersebut. Jujur, beberapa hari belakangan ini mereka sangat meresahkan warga Malang Kota karena mereka bertindak sewenang-wenang. Tidak hanya di jalan, namun mereka juga kerap sekali untuk mencegat beberapa wanita yang lewat. Bahkan, para polisi pun terkadang kewalahan menangani mereka karena jumlah anggotanya yang sangat banyak. Saya tidak menyangka bahwa kamu dan teman-teman kamu berhasil menaklukkan mereka."

"Sama-sama, Pak. Selama ini, mereka juga menjadi musuh bebuyutan saya. Saya juga tidak senang karena mereka telah mengganggu ketenangan warga Malang Kota. Di sini saya hanya ingin melindungi sesama, Pak. Bukan ingin bertindak sok jagoan atau tidak mempercayai polisi. Saya justru senang bisa membantu Bapak," jelas Alvino sambil tersenyum.

"Ya. Terima kasih juga untuk teman-teman kamu, para perempuan cantik ini yang sudah membuat laporan," ucap komandan polisi pada Chatty Geng

"Sama-sama, Pak. sudah menjadi tugas kita untuk saling menolong satu sama lain, dan mencegah agar bentrokan terjadi lagi," sahut Bianca.

"Ya, kalian benar sekali. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih. Jika kalian butuh bantuan, kalian bisa langsung hubungi saya," lanjut polisi tersebut.

"Baik, Pak, terima kasih kembali," ucap Alvino dan teman-temannya.

"Kalau begitu, saya izin kembali ke kantor sambil membawa para pelaku kriminal itu. Selamat malam," pamit komandan polisi.

"Baik, Pak, malam juga," sahut Alvino.

"Oh akhirnya, Ervina bisa selamat, ya. Udah panik banget tadi," ucap Sandra.

"Iya, Er. Lo gak papa, kan?" tanya teman-temannya yaitu Chatty Geng karena takut Ervina terluka.

"Gue gak papa, kok. Untung tadi Kak Al datang tepat waktu," ucap sandra sambil dibantu bangun dan berjalan pelan-pelan oleh Alvino.

"Sorry, aku terlambat. Harusnya aku bisa lebih awal datang ke sini, supaya kamu belum diapa-apain sama mereka," sesal Alvino.

"Nggak kok, Kak. Kak Al nggak terlambat. Justru malah tepat waktu," tenang Ervina.

"Lo belum diapa-apain kan, sama Reno?" tanya Sandra panik.

Ervina masih diam karena masih syok.

"Udah-udah, mungkin Er butuh waktu buat nenangin diri dulu. Mending kita semua sekarang pulang, dari pada kita berlama-lama di gedung tua ini. Kalian juga gak tau kan, kalau ada cerita mistis di balik gedung ini?" saran Reyhan.

"Ya elah, masa langsung balik, sih? Kalian gak pengen ke mana dulu atau have fun dulu gitu kek, buat ngerayain keberhasilan kita?" tanya Alvino pada teman-temannya.

“Tapi gua gak ikut dulu, gua mau nemenin Er," lanjut Alvino sambil menatap Ervina sesaat.

"Ya udah, Al. Kalau gitu, gua sama anak-anak pergi dulu, ya. Lu jaga baik-baik. Kalau ada apa-apa, hubungin kami aja," pamit Vero.

"Oke, thanks banget ya guys, atas bantuan kalian semua. Gua gak tahu lagi harus berterima kasih dengan cara apa. Malam ini gua bakal transfer uang ke rekeningnya irsyad buat kalian semua have fun bareng. Kalian boleh makan sepuasnya deh. Anggap aja ini sebagai ucapan terima kasih gua," ucap Alvino sambil tersenyum bahagia.

"Widihh.... ini nih, bos yang baik hati dan tidak sombong," ucap Roy.

"Halahh... lu suka banget dapat gratisan makanan," canda Evan sambil memukul pundak Roy.

"Itu kan, wajar. Mana ada orang gak suka gratisan. Yang ada gak normal, kayak lu," ejek Roy tak mau kalah.

"Enak aja, lu. Sembarangan ngomong kayak gitu. Gua juga suka kali makan gratis, cuma gak terlalu menonjol kayak lu," bela Evan sambil nyengir.

"Udah-udah! Kok malah ribut, sih? Keburu malem larut ini," tegur irsad.

"Oke deh, kalau gitu, gua sama Er cabut dulu, ya. Kalian boleh have fun sepuasnya. Kalau uangnya kurang, tinggal kabari aja. Ntar gua transfer lagi," ucap Alvino sambil memegang tangan Ervina.

"Thank you very much, Bro," ucap arvrei geng bersamaan.

"Angel, Sandra, Devika, Selyn, Bianca, thanks banget ya kalian udah ikut bantuin dengan cara buat laporan ke polisi. Kalau gak ada kalian, gue gak tau nasib gue bakal jadi kayak apa," ucap Ervina penuh haru karena teman-temannya begitu peduli padanya.

"Sama-sama, Er. Gue juga telega banget karena lo bisa selamat. Gue gak bisa bayangin kalau lo gak terselamatkan tadi, pasti udah diapa-apain sama laki-laki bejat kayak dia," sahut Selyn.

"Sorry, Er, ini salah gue. Gara-gara gue lo jadi kayak gini," sesal Sandra terlihat sedih.

"San, lo tuh ngomong apa, sih? Lo gak salah. Justru lo tuh udah nolongin gue," bantah Ervina berusaha membuat Sandra tak sedih lagi.

"Tapi Er, semisal aja tadi gue bisa lebih cepat lagi buat balikin buku ke lo, atau gak gitu gue bisa nahan orang yang nyulik lo, atau seenggaknya gue bisa lebih cepat nyetir mobil supaya bisa ngejar mobil mereka dan ngikutin ke mana mereka pergi, pasti gak akan kayak gini jadinya. Gue gak bisa maafin diri gue sendiri kalau sampai lo kenapa-napa." Sandra terlihat masih terus menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi.

╔═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╗
• • B E R S A M B U N G • •
╚═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╝

Sampai di sini dulu yaa...
Jangan lupa buat support aku dengan cara vote, comment, and share ke teman-teman kalian semua, guys!

See you next part😍...

Salam,
Eryun Nita

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang