You Are Mine

Epilog

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝
•
•
•
≪━─━─━─━─=== • ✠ • ===─━─━─━─━≫

Setelah viralnya kabar bahwa Viona dan Rio dikeluarkan dari sekolah karena kasus kehamilan Viona dan juga kabar tentang mereka yang dinikahkan, kini tak terasa libur semester telah tiba seusai dilaksanakannya ujian.

Seperti rencana sebelumnya, untuk menghindari bahwa kabar perjodohan Ervina dan Alvino diketahui dari sekolah, sehingga kedua orang tua mereka pun memutuskan untuk menikahkan mereka secara agama dulu di luar kota, lebih tepatnya di Surabaya agar tidak ada orang lain yang tahu.

Yang tahu hanya Sandra, Devan, Irsad, teman dekat kedua orang tua mereka, serta kerabat dekat. Baru nanti saat mereka telah lulus sekolah, mereka akan dinikahkan secara sah karena umur mereka telah cukup.

***

Hari yang dinantikan pun tiba. Mereka berdua telah dirias dengan rapi oleh perias pengantin dan kini sudah saatnya untuk ijab kabul.

Ervina dan Alvino pun telah siap. Begitu juga dengan para saksi, mereka telah berkumpul di sebuah gedung yang sederhana yang disewa oleh keluarga Ervina dan Alvino.

“Sudah siap, ya. Langsung aja kita mulai, karena lebih cepat lebih baik,” ucap penghulu.

Semua yang ada di ruangan tersebut pun mengangguk. Sedangkan Ervina dan Alvino sangat deg-degan sekali.

“Bismillahirohmanirohim. Saya nikahkan dan kawinkan engkau Alvino Septian Mahendra bin Adi Wijaya dengan Ervina Kharismanda binti Kurniawan, dengan mas kawin tiga gram emas serta seperangkat alat sholat dibayar tunai!” ucap penghulu.

“Saya terima nikah dan kawinnya Ervina Kharismanda binti Kurniawan dengan mas kawin tiga gram emas dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!” ucap Alvino dengan mantap.

“Bagaimana para saksi? Sah?” tanya penghulu kepada para saksi.

“Sah!” ucap para saksi dengan kompak.

“Alhamdulillahirobbilalamin. Dengan ini, kalian telah resmi menjadi suami istri,” ucap penghulu sambil tersenyum.

Setelah itu, Ervina mencium tangan Alvino, lalu Alvino mencium kening Ervina. mereka berdua saling menatap dan tersenyum.

Setelah ijab kabul selesai, para saksi yang ada di tempat tersebut pun beranjak berdiri kemudian menikmati hidangan yang telah disediakan. Ada juga yang berfoto-foto, tak terkecuali Sandra, Irsad, dan juga Devan.

Mereka tak lupa mengabadikan momen. Namun Alvino melarang mereka untuk mempublikasikannya. Mereka harus menjaga semuanya supaya tidak tersebar ke mana-mana. Devan pun juga telah sepenuhnya ikhlas bahwa Ervina telah menjadi istri orang lain.

***

Tak terasa malam hari pun telah tiba. Kini Ervina dan Alvino telah berada di hotel yang telah di-booking sebelumnya untuk menghabiskan malam pertama mereka. Selesai mandi, mereka masuk ke dalam kamar berdua.

Awalnya, Alvino terlihat menganga saat melihat Ervina memakai lingerie berwarna merah muda. Ia terlihat sangat seksi, dan tubuhnya putih mulus. Terlebih yang membuat Alvino gagal fokus adalah ketika ia melihat buah dada Ervina yang terlihat menonjol sangat besar.

Namun, perhatian Alvino menjadi teralihkan saat ia melihat wajah Ervina yang sepertinya kelelahan.

“Kenapa, Sayang? Kok kamu kelihatannya capek banget?” tanya Alvino sambil menatap wajah Ervina.

Ia pun duduk di samping Ervina sambil membelai rambut Ervina dengan pelan.

“Ya capek lah, Kak. Hari ini kan hari yang panjang buat kita, sekaligus hari penting dan bahagia ya nggak pernah aku lupain seumur hidup,” jawab Ervina sambil berusaha tersenyum meskipun dirinya sangat lelah.

“Iya juga, sih. Semoga aja ya kita bisa menutupi ini semua dari warga sekolah. Takutnya bocor terus ketahuan deh kita, dan dikeluarin.” Alvino terlihat sedikit cemas.

“Udah, Kak, percaya aja sama temen-temen kita. Kita juga nikahnya di luar kota, orang Malang nggak ada yang tahu tahu. Teman-teman kita kan tahunya kita liburan,” ucap Ervina sambil memegang tangan Alvino. Ia berusaha menenangkan Alvino.

“Iya juga sih, bener banget kamu. Ya udah, jangan dipikirin. Ini kan malam pertama kita. Kita harus happy-happy,” dong! goda Alvino sambil mulai meraba daerah leher Ervina.

Ervina pun tersenyum.

“Akhirnya perjuangan aku waktu itu buat memutuskan untuk nggak nyerah dapetin ke Al berhasil juga, ya. Ya walaupun sama dibuat kecewa, sih,” ucap Ervina sambil berusaha mengingat masa-masa ia mulai mendekati Alvino dulu.

“Apaan sih, kamu. Ya tapi kan semua butuh proses. Karena kesabaran kamu, aku bisa luluh. Maaf dulu sempat buat kamu kecewa, tapi ending-nya juga aku berjuang banget, kan, buat bisa dapetin kamu? Bahkan sekarang bisa memiliki kamu sepenuhnya,” ucap Alvino sambil mulai meraba paha Ervina.

Ervina yang merasakan sentuhan pun hanya bisa mendesah pelan.

“Emhh Kak Al nakal,” ucap Ervina sambil malu-malu.

“Ervina sayang,” panggil Alvino dengan pelan.

“Iya, Kak Alvino sayang,” jawab Ervina dengan manja.

“Kamu sekarang milik aku. Kamu, dan seluruh tubuh kamu udah jadi milik aku sepenuhnya. Jadi, nggak ada orang lain yang boleh nyentuh, kecuali aku,” ucap Alvino dengan tatapan mesumnya.

“Iya, Kak Al. Kak Al bebas mau ngelakuin apa aja ke aku,” ucap Ervina dengan tersenyum.

“Now, I'm yours, and you are mine. Only mine,” ucap Alvino sambil mencium bibit Ervina sesaat.

“Iya, Kak. I'm yours, and you are mine too. Only mine,” ucap Ervina seraya meletakkan tangannya di dada Alvino yang bidang.

“Kamu udah siap, kan?” tanya Alvino dengan senyum smirk-nya.

“Apa pun untuk melayani Kak Al, aku selalu siap,” ucap Ervina dengan malu-malu.

Setelah itu, mereka pun langsung ke atas ranjang dan saling memadu asmara di malam pertama mereka. Mereka sangat bahagia karena mereka bisa saling memiliki satu sama lain seutuhnya, dan semoga selamanya tanpa ada yang memisahkan.

╔═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╗
• • B E R S A M B U N G • •
╚═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╝

Hai Guys!
Akhirnya Novel You Are Mine End juga yaaa...
Oh ya, menurut kalian gimana ceritanya sampai ending? Seru gak? Pastinya seru, dong!
Jangan lupa buat always support dengan cara vote, comment, and share yaa... Soalnya Novel ini aku ikutin event writing marathon. So, support dari kalian sangat membantu banget.

Thanks for reading!

Salam,
Eryun Nita