9 - Penyelamatan Ervina

120 10 2
                                    

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝



━─━─━─━─=== • ✠ • ===─━─━─━─━≫.

"Lo ... Reno?!"

Orang tersebut tersenyum.

"Sepertinya kamu nggak lupa, ya, sama persitiwa satu tahun yang lalu? Bahkan kamu masih ingat aku," goda orang di hadapan Ervina yang ternyata adalah Reno.

"Mau apa lo?!" tanya Ervina dengan ketakukan.

"Ya sekedar bersenang-senang aja, ingin melanjutkan permainan setahun yang lalu yang sempat tertunda," jawab Reno dengan enteng.

Mendengar itu Ervina semakin ketakutan.

"Aduh, lepasin gue! Gue mau pulang!" pekik Ervina sambil menahan sakit di tubuhnya akibat tali yang mengikatnya.

"Udah lah, Ren, langsung aja. Kelamaan, lu. Gua duluin nanti," canda Trio.

"Enak aja! Jatah gua ini," sarkas Reno tak terima.

Reno maju selangkah, lalu jemarinya mulai mulai mengusap pipi Ervina yang putih mulus.

"Mau mulai dari mana dulu, sayang?" tanya Reno menggoda.

"Gak! Gue gak mau! Kak Al! Tolong akuu!" teriak Ervina sekencang-kencangnya sambil menahan ketakutan.

"Ehh sstt, jangan teriak. Nanti aku malah lebih nakal, loh, mainnya," goda Reno lagi sambil menempelkan jari telunjuknya di bibir Ervina.

"Lepasin!" bentak Ervina sambil menggelengkan kepalanya. Ia merasa risih karena Reno sudah mulai menyentuh tubuhnya.

Reno kembali memerhatikan tubuh Ervina mulai dari ujung kaki hingga rambut. Namun, matanya berhenti sejenak ketika ia melihat buah dada Ervina yang terlihat besar. Ia pun menggigit bibirnya.

"Tubuh kamu perfect banget, suka aku liatnya. Jadi nggak sabar pengen buru-buru unboxing," ucap Reno sambil tersenyum smirk, lalu kembali menatap bibir Ervina.

"Mungkin dimulai dari sini," ucap Reno sambil kembali mengusap bibir Ervina yang merah merekah dengan sedikit goresan lip tint.

"Gue gak mau!" berontak Ervina sambil terus menggelengkan kepala.

"So, kita mulai permainannya ya, sayang."

Reno pun mulai mendekatkan wajahnya pada Ervina. Tangan kanannya memegang kepala Ervina sambil sedikit mendorongnya supaya wajah mereka bisa lebih dekat, sedangkan tangan kirinya mulai meraba tubuh Ervina dimulai dari lehernya.

Sementara Ervina hanya bisa pasrah menghadapi situasi yang sangat rumit baginya, karena tidak berani melihat apa yang ada di depannya. Ia pun memejamkan matanya sambil berdoa supaya datang pertolongan dengan Alvino datang ke tempat itu untuk menyelamatkannya.

Gue gak mau kebahagiaan gue berakhir di tempat ini. Selama ini aja gue udah ngejaga semua bagian tubuh gue buat Kak Al. Masa sekarang gue harus nyerahin tubuh gue buat lelaki bejat kayak dia? Ya Allah, tolong hamba. Datangkanlah Kak Alvino ke tempat ini untuk menyelamatkan hamba, batin Ervina sambil mulai meneteskan air mata

***

Terlihat sekitar 30-an motor jenis CBR dan R25 yang berwarna hitam dikombinasi dengan warna merah dan biru tengah mengisi jalanan kota Malang. Jaket yang mereka kenakan seolah membuat mereka seperti mendapatkan tiket VIP dari pengendara lain yang sudah tahu tentang mereka.

Begitu melihat tulisan "Brave Lion" di jaket yang mereka kenakan, membuat pengendara lain segera membukakan jalan. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Melainkan geng motor "Brave Lion" yang dipimpin oleh seorang Alvino Septian Mahendra, merupakan penjaga keseimbangan Malang Kota dari kerusuhan yang disebabkan oleh "Black Wolf" yang dipimpin oleh Reno.

Hal tersebut membuat kedua geng motor terbesar di Malang Kota menjadi musuh bebuyutan. Maka tak jarang jika bentrokan antara keduanya tak bisa dihindari.

Alvino beserta gengnya mengendarai motor dengan sangat kencang karena ia takut jika orang yang sangat ia sayangi sampai jatuh ke tangan musuh bebuyutannya.

Tak lama kemudian, Alvino telah sampai di sebuah gedung tua yang terbengkalai di daerah Kebon Agung. Ia melihat belasan motor terparkir di depan kedung tersebut. Ia tahu jika motor tersebut merupakan motor milik Black Wolf.

Tanpa menunggu, Alvino segera turun dari motor dan memberi isyarat pada gengnya untuk segera melakukan penyerangan dengan masuk ke dalam gedung tua tersebut.

Saat mereka baru sampai di pintu masuk, mereka langsung dihadang oleh anggota Reno.

"Mau ke mana kalian?" tanya Roni yang merupakan wakil Reno.

"Bacot lu!" umpat Irsad dan langsung menendang perut Roni. Sebagai wakil dari Alvino, Irsad langsung membukakan jalan untuk Alvino lewat, dan langsung meladeni Roni beserta teman-temannya bersama lima orang temannya.

Setelah jalan terbuka, Alvino dan yang lain langsung masuk ke dalam gedung. Namun baru saja sampai di dalam, mereka langsung disambut dengan anggota Reno yang lain yang langsung menyerang pasukan Alvino.

Anggota Alvino yang lain langsung menghadapi serangan tersebut dan menyuruh Alvino beserta anggota inti yang terdiri dari Vero, Evan, Roy, Reyhan, dan disusul Irsad, segera masuk ke dalam gudang tempat Ervina disekap.

Alvino pun mengangguk dan langsung berlari menuju gudang bersama kelima temannya.

Sesampainya di depan gudang, mereka melihat pintu tertutup rapat. Tanpa menunggu, Alvino langsung mendobrak pintu dengan sangat keras hingga pintu terbuka, sampai membuat semua orang yang ada di dalam gudang terkejut, kecuali Reno yang sedang fokus dengan tujuannya. Sedangkan Ervina tetap memejamkan mata karena ia masih sangat ketakutan.

Bunyi apa itu? gumam Ervina dalam hati.

Alvino dan kelima temannya sangat terkejut tatkala melihat Reno hendak mencium Ervina dengan kondisi Ervina yang diikat di tiang.

Teman-teman Alvino langsung menghajar Trio dan teman-temannya supaya Alvino bisa masuk ke dalam gudang.

Setelah jalan terbuka, Alvino langsung berlari ke arah Reno.

╔═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╗
• • B E R S A M B U N G • •
╚═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╝

Sampai di sini dulu yaa...
Jangan lupa untuk vote, comment, and share yaa.... Karena itu gratis.

See you next part😍...

Salam,
Eryun Nita

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang