Hari ini adalah hari pertamaku masuk les. Kata sensei tidak perlu membawa apa-apa, paling aku harus membawa buku catatan untuk berjaga-jaga.
Sengaja aku pilih jadwal les pagi. Entahlah, tidak ada alasan khusus memilih jadwal pagi.
Aku keluar kamar dengan membawa tas totebag biruku. Ternyata dia sedang menyiapkan sarapan. Aku tersenyum. Beruntungnya aku mendapatkan suami seperti Osamu yang tidak malu mengerjakan pekerjaan rumah. Di rumah kami membagi pekerjaan rumah, tidak menentu, sesuai kesibukan kami masing-masing saja.
"Babe?" Kudengar suaranya dari meja makan.
"Iya."
Aku pun menghampirinya seraya mengulas senyum. Lihat dia, sudah merentangkan tangannya melihatku berjalan ke arahnya. Aku pun memeluk tubuhnya, menghirup dalam-dalam parfum yang dia gunakan. Candu.
Sesaat aku tenggelam dalam dekapannya, sungguh nyaman. Sunggguh. Tak lama dia menjauhkan tubuhku dan menangkup wajahku dengan tangan kanannya. Tatapan kami bertemu, dan tersenyum.
Cupp
"Good morning, Babe," ucapku lebih dulu.
"Ohayou," balasnya tersenyum.
Aku tertawa mendengarnya. Dia menciumku lagi, berulang kali. Ya ampun, dia ini benar-benar menggemaskan.
Tanganku mencubit pipinya seraya menjauhkan wajahnya.
"Hentikan, sudah cukup," ujarku menatap mata sayu miliknya.
"Sekali lagi."
Sepertinya aku mencium kebohongan dari ucapannya. Lihat saja matanya berubah seperti Atsumu.
"Bohong. Udah ah, ayo sarapan."
Biarkanlah dia, aku sudah tidak tahan, perutku sudah lapar sedari tadi. Baru saja aku ingin menarik kursi makan, tiba-tiba dia menahan tanganku.
"Sekali lagi ya, boleh? Anggap aja sebagai bayaran karena aku udah masak sarapan hari ini," ucapnya tepat di depan wajahku.
Ya ampun, dia sampai memohon seperti ini. Membuatku tidak tega dengan tatapan memohonnya. Aku menghela napas pelan.
"Sekali ya?"
Dia mengangguk patuh. Setelahnya kami berciuman. Kukira hanya kecupan, ternyata aku salah. Kalian tau french kiss? Ya dia melakukan itu sekarang.
Apakah ini akan menjadi rutinitas pagi kami?
Aku mendorong tubuhnya sebelum ini berubah lebih liar. Tak lama dia menyudahinya. Napas kami terengah-engah. Kulihat bibirnya, terdapat bekas lipstikku di sana.
"Kau merusak lipstikku," tukasku cepat.
Dia tersenyum, tangannya terulur menghapus lipstik yang berantakan di bibirku. Aku juga tidak mau kalah dengannya. Tanganku menghapus sisa lipstikku di bibirnya.
"Kau tetap cantik, babe."
Ahh jantungku berdegub cepat hanya karena sebuah kata-kata.
"Aku tau," balasku.
"Yuk sarapan."
"Itu yang kutunggu sedari tadi, tapi kau malah menahanku."
"Hahaha. Sengaja sih kalau itu mah."
Kudengar dia masih dengan kekehannya. Aku pun duduk di sampingnya.
"Itadakimasu," ucapku.
***
See you next chapter!
#skrind🦊
KAMU SEDANG MEMBACA
Become His Wife? | Miya Osamu X Reader
Fanfiction(Full name) kini sudah memiliki marga baru? Ini bukan mimpi, kan? -Miya Osamu x Reader- Complete : 8 Februari 2022