"Arghh."
Tiba-tiba saja Osamu menggebrak meja produksi pelan, namun suara yang ditimbulkan oleh alat-alat membuatnya terdengar hingga ke depan. Jiro yang berada di belakangnya pun terkejut.
"Kenapa, Osamu-san?" tanyanya panik dan langsung menghampiri Osamu.
Osamu terdiam dengan kedua tangan bertumpu di atas meja.
"Kau membuatku kaget. Ada apa? Kau ada masalah?" tanyanya mengelus dada.
Osamu menghela napas panjang, pelindung mulut yang dia gunakan sampai berembun.
"Aku terus kepikiran," gumam Osamu.
"Hah?"
"Ah tidak, bukan apa-apa."
Jiro yang mendengarnya pun langsung mengangguk.
"Baiklah, kalau ada apa-apa, kau bisa istirahat dulu aja," ujarnya menepuk pundak Osamu dan kembali ke meja produksinya.
Osamu berusaha mengalihkan pikirannya dan fokus bekerja.
***
(Name) baru saja keluar dari gedung sembari bersenandung pelan. Langkahnya terhenti tatkala mendapati Osamu yang sudah menunggunya di depan gedung. Pria itu langsung berdiri ketika melihat (Name) keluar dari gedung.
"Lihat dia, seperti menunggu majikannya pulang," gumam (Name) tersenyum.
"Babe," ucap Osamu.
Osamu mencium pipi (Name), tentu saja (Name) terkejut lagi. Tidak seperti Osamu yang tidak mau melakukan skin ship di tempat umum.
"Yuk," ajak Osamu menggandeng tangan (Name).
"Kau menunggu berapa lama?"
"Sebentar kok. Mungkin sekitar lima menit."
Padahal aku melihatmu sudah dari dua puluh menit lalu, batin (Name) tertawa.
Osamu membukakan pintu mobil untuk (Name). Wanita itu nurut. Osamu hendak melajukan mobilnya, ketika dia tak sengaja melihat Jiri yang baru keluar dari gedung. Dengan cepat pria itu melajukan mobilnya.
"Santai, babe."
Osamu menghela napasnya pelan.
"Gimana lesmu hari ini?" tanya Osamu membuka pembicaraan.
"Seperti biasa, seru."
"Belajar apa?"
"Hmm, tadi buat mochi. Nih aku bawa buatanku, kau mau coba?"
(Name) membuka toples yang dia bawa dari tas. Osamu melirik sejenak.
"Rasa apa?"
"Matcha."
"Mau."
(Name) mengambil sumpit yang berada di dalam toples dan menyodorkan satu mochi kepada Osamu yang sudah membuka mulutnya.
"Dingin ya?" ujar (Name).
Osamu membuka mulutnya karena kedinginan. (Name) tertawa, dia juga memakan mochi buatannya.
"Enak kok," ucap Osamu.
"Benarkah? Kata Jiri-san masih kurang enak."
"Enak kok ini."
Walau sedikit kurang lembut, batin Osamu.
(Name) tersenyum lebar. Osamu ikut tersenyum melihatnya. Selama tiga bulan les di sana, kemampuan masak (Name) sedikit meningkat, walau terkadang ada saja masakannya yang gagal. Namun, melihatnya berusaha keras agar bisa memasak, membuat Osamu bersyukur, setidaknya sekarang (Name) tidak akan membakar dapur mereka.
***
See you next chapter!
#skrind🦊
KAMU SEDANG MEMBACA
Become His Wife? | Miya Osamu X Reader
Fiksi Penggemar(Full name) kini sudah memiliki marga baru? Ini bukan mimpi, kan? -Miya Osamu x Reader- Complete : 8 Februari 2022