(28) Work Out

1.5K 163 3
                                    

"Mama, ayah katanya minta buat adik."

"Hah?" tukas (Name) terkejut. "Ayah yang bilang ke Azuhi?"

Azuhi mengangguk dengan senyum polosnya.

"Katanya mama bisa beri aku adik kembar."

Wajah wanita itu nampak memerah.

"Memangnya Azuhi mau adik?"

"Mau, adik kembar."

"Kalau nanti gak kembar bagaimana?"

"Harus kembar. Biar nanti bisa aku gandeng kanan kiri kalau main."

(Name) tertawa kecil, dia membawa Azuhi berbaring di kasurnya. Anak berusia empat tahun itu terus berbicara khayalannya ketika mempunyai adik kelak.

"Yuk tidur. Selamat malam, sayang."

Setelah memberikan kecupan di keningnya, (Name) beranjak dari kasur dan meninggalkan kamar Azuhi.

***

"Kau habis berbicara apa sama Azuhi?" tanya (Name) memasuki selimut dan berbaring di samping Osamu.

"Babe, kalau kita punya adik buat Azuhi sekarang, kau siap tidak?"

Yang ditanya malah terdiam sejenak. Osamu menoleh melihat istrinya yang hanya terdiam.

"Belum siap?" tanya Osamu--lagi.

"Hmm, aku siap aja."

Osamu mengulas senyum, "Berarti malam ini aku gak pakai pengaman ya."

Osamu bergerak perlahan ke atas tubuh (Name), wanita itu tertawa kecil. Mata pria itu seketika berubah, senyum kecil muncul di wajahnya. (Name) merasakan Osamu menggesekkan punyanya.

"Hey!" serunya.

Osamu tertawa renyah.

"Tell me," bisik Osamu. "You want me.".

(Name) mendengus pelan sembari memgulas senyum. Tangannya terulur menyusup ke dalam baju Osamu, mengelus dadanya hingga perut pria itu. Padangannya menatap seduktif suaminya.

Dapat ia rasakan Osamu menahan napasnya ketika tangan (Name) menyentuhnya.

"I want you, babe," bisik (Name) tepat di depan bibir Osamu.

Osamu mengulas senyum lebar, "Aku sudah tidak tahan."

Osamu menerjang bibirnya dengan sangat nafsu. Tangan (Name) sengaja meraih milik Osamu dan meremasnya pelan. Lenguhan Osamu tertahan.

Tak mau kalah, Osamu meraih milik (Name) dan meremasnya dengan kedua tangannya. Desahan penuh nikmat tak terelakkan dari bibirnya.

Sembari menciumi leher (Name) dan turun ke miliknya, tangan Osamu melepas satu per satu pakaian (Name) yang sangat mudah untuk dilepas.

Mendengar desahan (Name) yang cukup keras, Osamu menghentikan aktivitasnya sejenak, "Pelan-pelan, babe. Kau gak mau membangunkan Azuhi kan?"

"Lagian kau mahir sekali manjain akuhh, " ucapnya yang masih mendesah pelan.

"Kau ini, kan ini bukan pertama kalinya untukmu."

"Iya iya. Yaudah cepet, aku udah gak kuat. F*ck me, babe."

"Binal sekali kau." Osamu tersenyum lebar.

Keduanya kembali melanjutkan aktivitas yang tertunda. Berharap akan mendapatkan hasil yang memuaskan dari olah raga malam mereka.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Miya Osamu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang