(19) Jiri

1.6K 188 8
                                    

Walau pun hamil muda, (Name) tetap datang ke tempat lesnya. Kali ini berbeda dari sebelumnya. Kini Osamu yang akan mengantar dan menjemputnya dari tempat les. Biasalah, protektif seorang suami.

Teman-teman lesnya pun baru tahu kalau (Name) sedang hamil muda. Tak terkecuali Jiri. Jauh sebelum hari ini, (Name) sudah merasa kalau sepertinya Jiri suka padanya. Tapi masa iya? Sifat baik dan ramah kan harus dimiliki seorang guru pada muridnya.

Selama ini (Name) juga berusaha menghiraukannya dan tidak mau memikirkannya lebih lanjut.

"Jadi kau hamil ya?" tanya Jiri.

Keduanya berdiri menatap pemandangan jalanan yang cukup ramai di senin pagi.

"Iya," jawab (Name).

Jiri tak langsung menjawab. (Name) dapat mendengar helaan napas panjang dari mulutnya. Setelahnya hanya hening menyelimuti.

(Name) dapat merasakaan Jiri yang menatapnya dari samping.

"Kau bahagia?" tanya Jiri menatapnya lembut.

(Name) menoleh perlahan. Membaca arti tatapan mata Jiri yang sulit dimengerti.

"Tentu saja," jawab (Name) mengulas senyum kecil.

Jiri nampak terkesiap, namun dengan cepat diatasinya dengan baik. Lagi-lagi helaan napas itu terdengar.

"Selamat ya (Name). Semoga dedeknya sehat-sehat di dalam sana," ucap Jiri tersenyum lembut.

(Name) mengangguk pelan, "Arigatou, sensei."

"Boleh peluk?"

"Tiba-tiba?" tanya (Name) terkejut.

"Sebentar aja."

Toh cuman pelukan kan, batin (Name).

Akhirnya (Name) mengijinkan Jiri untuk memeluknya. Tidak lebih, hanya memeluk seperti teman.

"Selamat ya," ujarnya.

(Name) tertawa kecil, "Kau sudah berkata seperti itu, sensei."

Jiri ikut tertawa kecil. Dan setelahnya meleas pelukan mereka.

"Jaga kesehatan ya. Makan yang benar."

"Aku tau," tukas (Name) cepat.

Jiri hanya tertawa.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Miya Osamu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang