Happy Reading^_^
🐣🐣🐣
Author POVAliya melempar ponsel miliknya dengan kencang disusul dengan melempar guling dan juga barang-barang yang dapat di jangkau nya dari atas kasur. Dia menatap ponsel yang sudah tergeletak di lantai dengan tajam, dimana layar ponsel tersebut menampilkan foto sepasang pemuda dan pemudi yang sedang berboncengan.
"Baru juga pacaran dua bulan, udah berani main perempuan."
Siapa yang tak marah bila melihat kekasih tersayang sedang berboncengan dengan perempuan lain? Aliya sendiri langsung merasa marah dan kesal saat melihat kiriman foto dari Anggi.
"Tama brengsek! Alasannya mau les, tahu-tahu jalan sama lontong sate!"
Aliya mengusap air matanya dengan kasar, dalam hati terus memaki Tama yang di anggapnya sudah berselingkuh.
"Si Tiara lagi jadi cewek ganjen banget!" Makinya kembali, dia terus mengumpat tanpa henti. Hingga sebuah teriakan dari lantai bawah membuatnya seketika mendengus kesal.
"YAYA, SINI TURUN SEBENTAR. MAMAH MAU MINTA TOLONG!"
Walaupun kesal, tetapi Aliya tetap menuruti ucapan Sarah, dia segera menghapus air matanya dan beranjak dari kasur lalu mengambil ponsel miliknya yang tergelatak di lantai. Dia berjalan dengan malas dan tampang yang sudah tak berbentuk sama sekali.
"Apa?"
Sarah yang mendengar suara anaknya langsung berbalik dan seketika memekik kaget.
"Astaga! Kamu kenapa? Muka udah kayak dedemit gitu!" Teriak Sarah dengan kencang. Dirinya sangat kaget melihat penampilan anaknya yang bisa dibilang sangat berantakan. Mata yang sembab, hidung merah, bibir bengkak, dan jangan lupakan rambutnya yang sudah seperti singa.
"Bisa diam gak, Mamah? Yaya lagi malas ngeladenin Mamah!"
"Ih, gak jelas banget kamu." Cibir Sarah lalu berbalik meninggalkan Aliya menuju dapur. "Sini, ikut Mamah."
Aliya tanpa banyak bicara langsung saja mengikuti langkah Sarah dengan ogah-ogahan.
"Tadi Mamah coba-coba bikin brownies coklat tapi dalemnya ada kejunya."
Seketika Aliya langsung bingung dengan perkataan Sarah. Matanya langsung melotot seketika dan bersiap memprotes Sarah. "Gimana sih? Brownies coklat tapi dalemnya keju? Gimana rasanya?!"
"Ya, makanya itu! Mamah suruh kamu kesini buat cobain!" Ucap Sarah dengan sengit.
"Gak mau! Yang ada nanti Yaya sakit perut." Tolak Aliya dengan cepat yang langsung mendapat delikan dari Sarah.
"Mau jadi anak durhaka kamu gak nurut sama perintah Mamah?"
"Bawa-bawa durhaka lagi." Gumam Aliya dengan membuang nafas panjang.
"Ayo cepat cobain!"
"Sebelum Mamah nyuruh Yaya cobain. Mending Mamah duluan yang cobain." Ucap Aliya yang sudah tak bisa lagi menahan kekesalannya.
"Lidah Mamah lagi gak enak. Nanti gak jelas rasanya."
'Alasan!' Cibir Aliya dalam hati. Ada-ada saja Mamahnya itu. Dan karena tak ingin memperkeruh suasana, Aliya dengan sedikit enggan memotong kecil brownies tersebut dengan hati-hati. Hatinya seketika merasa tak enak. Dirinya dengan ragu menyuapkan brownies tersebut dan tiba-tiba saja Aliya dibuat pusing dengan rasa brownies tersebut yang campur aduk.
"Enak, kan? Enak lah pasti!"
Aliya hanya mengangguk mendengar ucapan Sarah. Dirinya mencari aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADHITAMA SAPUTRA (COMPLETED)
ChickLitTidak ada salahnya kan dengan jatuh cinta? Tidak ada yang melarang dan juga tidak ada undang-undang yang melarang atau mengharamkan jatuh cinta. Namun salahnya Aliya memilih jatuh cinta pada orang yang jelas-jelas tidak bisa diharapkan sama sekali. ...