_____________________________________
_________________Buat kalian semua maaf yah akhir-akhir ini Adhitama Saputra jarang update 😓 Habisnya aku lagi pusing mikirin hidupku yang sangat ribet ini plus mikirin isi dompet yang udah menipis. Udahlah malah gak nyambung😐
Dan sebagai gantinya kali ini aku up 2part sekaligus. Alias double up yah🎉🎉
Seneng gak kalian?? Seneng dong pastinya ya lah...kalau gak seneng pun paksain aja buat seneng👌🏻
Daripada banyak cingcong mendingan langsung baca aja yah..._________________
____________________________________
Jangan lupa bintangnya...
Typo bertebaran
Happy reading^_^
🐣🐣🐣
Author POV
Tama berjalan menuruni tangga dengan santai dan sesekali melihat jam tangan yang bertengger di lengannya.
"Ayo Bun berangkat." Ajaknya saat sudah sampai di depan Bundanya yang asik memainkan ponsel.
Tina mendongak menatap anaknya. "Bentar dulu atuh Bang. Baru juga jam segini."
"Baru jam segini gimana? Ini udah jam delapan lebih Bun. Ini itu mau di bagi raport Bun." Seru Tama dengan sedikit kesal.
Tina mendengus. "Ya udah bentar dulu Bang!"
Karena tak ingin jadi anak durhaka,Tama lebih memilih mengalah dan ikut duduk di samping Tina.
"Adek mana Bun?"
"Ya sekolah lah Bang." Tina mendelik.
"Terus kapan Adek di bagi raport nya?" Tanya kembali Tama sambil menatap Bundanya datar.
Tina balik menatap Tama dengan datar. "Kamu banyak tanya yah Bang!"
Tama tak memperdulikan ucapan Bundanya barusan. "Pertanyaan Abang belum di jawab lho Bun." Interupsinya.
"Besok Bang! Besok!"
"Kenapa gak sekarang aja di bagi raportnya?" Sepertinya Tama ingin membuat Bundanya kesal.
"Ya mana Bunda tahu Tama! Mending kamu tanya aja pihak sekolahnya!" Teriak Tina yang sudah frustasi dengan rentetan pertanyaan yang di lontarkan anaknya yang sayangnya terlanjur tampan itu.
"Abang kira Bunda tahu." Santai Tama sambil tersenyum tipis seakan bahagia bisa membuat Bundanya kesal seperti itu.
"Anak durhaka kamu Bang!" Seru Tina saat melihat senyuman tipis di bibir Tama.
Ting
Suara dari ponsel milik Tina mengalihkan pandangan keduanya. Tama yang terlalu kepo mencoba melihat isi pesan yang sampai ke ponsel Bundanya.
Tina yang merasakan gelagat aneh dari orang yang duduk di sampingnya,melirik dengan cepat dan dia dapat melihat Tama yang mencondongkan wajahnya ke arah ponselnya."Kamu ngapain sih Bang?!" Sentak Tina masih dengan lirikan tajamnya.
Tama berdeham dan membenarkan posisi duduknya kembali. "Gak ngapa-ngapain Bun."
KAMU SEDANG MEMBACA
ADHITAMA SAPUTRA (COMPLETED)
ChickLitTidak ada salahnya kan dengan jatuh cinta? Tidak ada yang melarang dan juga tidak ada undang-undang yang melarang atau mengharamkan jatuh cinta. Namun salahnya Aliya memilih jatuh cinta pada orang yang jelas-jelas tidak bisa diharapkan sama sekali. ...