PART 20

252 23 1
                                    


Jangan lupa bintangnya...

Typo bertebaran...

Happy Reading^_^

🐣🐣🐣

Author POV

"Tam udah dong mainnya!! Kita pulang yuk?!" Ariq mendengus menatap Tama yang sedang asik memainkan bola basketnya dan sesekali melemparnya ke arah ring.

"Tam ayo dong kita balik!!" Teriak Ariq sambil menampilkan tampang gregetnya. Namun,lagi dan lagi ajakan Ariq hanya angin lalu bagi Tama.

"Udahlah Riq. Mendingan lo diam aja deh!" Sahut Satria tanpa mengubah posisinya yang sedang berbaring terlentang di tengah lapangan basket tanpa memperdulikan baju seragamnya yang akan kotor nanti.

Tanpa banyak bicara Ariq segera ikut membaringkan tubuhnya di samping Satria dengan kedua tangan sebagai bantalannya. "Panas tahu Sat!"

"Ya emang panas! Siapa yang bilang ini mendung!!" Cuek Satria sambil sesekali menguap.

Bluk..

Bluk..

Bluk..

"Udahlah Tam. Lo emangnya gak capek dari tadi mainin tuh bola. Mana gak masuk-masuk lagi tuh bola!" Ariq berbicara dengan nada malasnya. "Lagian gak bosen apa dari tadi di sini mulu? Orang-orang juga udah pada pulang!"

"Bawel banget sih lo Riq!" Cibir Satria pelan.

"Daripada kita di sini panas-panasan,mendingan nongkrong aja yok di cafe. Sekalian ngerayain beresnya ujian." Ucap Ariq dengan semangatnya tanpa mendengarkan cibiran Satria barusan.

"Iya juga. Sekalian refreshing! Otak gue udah mau meledak nih tiap hari ngisi soal-soal." Sahut Satria dengan gembira.

"Ayo Tam!" Ajak Ariq sambil beranjak berdiri dan menghampiri Tama.

Tama menoleh saat merasakan tepukan di bahunya dan menatap Ariq dengan datar.

"Gak pulang dulu ganti baju?" Tanya Tama sambil melemparkan bola basketnya ke sudut lapangan.

"Alah gak usah. Ribet! Lagian niatnya juga cuman mau sebentar di sananya!" Cengir Ariq.

"Ya udah ayo!" Tama mengambil jaket dan tasnya yang tergeletak di samping Satria dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Ariq dan Satria.

"Tungguin dong Tam!" Ariq dan Satria segera mengambil tas mereka dan menyusul Tama yang sudah berada jauh di depan mereka. Mereka berjalan dengan tenangnya melewati koridor yang sudah sepi dan sunyi.

Setelah sampai di parkiran,mereka segera menaiki motor masing-masing dan pergi menuju tempat tujuan.
Tidak memerlukan waktu yang lama untuk mereka sampai di cafe yang di tuju. Dan Tama lah orang yang pertama sampai di sana di susul Satria dan Ariq.

"Gila lo Tam bawa motornya! Kayak jalan punya nenek moyang lo aja!" Sentak Ariq sambil menghampiri Tama yang sudah berdiri di depan pintu masuk cafe tersebut. Dan tanpa memperdulikan Satria dan Ariq,Tama segera masuk dan menghampiri meja yang berbentuk lingkaran tersebut yang masih kosong dan kebetulan dekat jendela. Jadi Tama bisa melihat jalanan yang ramai akan kendaraan.

"Gue pesenin yah! Lo mau apa Tam?" Tanya Ariq saat sudah sampai di samping Tama. Sementara Satria duduk di samping Tama dengan sebelah kaki di angkat dan ditumpukkan di pahanya.

"Lagi pengen kopi. Tapi jangan yang pahit-pahit." Tama mendongak menatap Ariq yang berdiri di sampingnya.

"Oh oke. Lo apa Sat?"

ADHITAMA SAPUTRA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang