PART 18

203 24 2
                                    

Selamat menunaikan ibadah puasa buat kalian semua...🎉🎉semoga ibadah puasanya di thn ini lancar yah...

Tetap semangat semuanya...

____________________________________________

Jangan lupa bintangnya yah...

Typo bertebaran..

Happy Reading^_^

🐣🐣🐣

Author POV

Aliya berlari di iringi tawanya sambil sedikit mengangkat gaun putih panjangnya. Dia terus berlari dan sesekali menatap ke belakang.

"Aliya awas kamu ya!" Teriak seseorang dari belakangnya sambil terus berlari menyamai langkahnya dengan Aliya.

"Coba aja tangkap kalau bisa." Teriak Aliya dengan tertawa. Dia terus berlari mencoba menghindari pria di belakangnya. Sampai tidak menyadari bila di hadapannya terdapat sebuah batu cukup besar dan kaki Aliya tak sengaja membentur batu tersebut,sehingga membuatnya terjatuh dan merasakan sakit di kakinya.

"Kak Tama.." Panggil Aliya dengan mata yang berkaca-kaca akibat menahan sakit di kakinya.

"Aliya!" Tama buru-buru berlari menghampiri Aliya dan berjongkok menyamai tingginya dengan Aliya yang sudah terduduk di tanah. Dia menangkap pipi Aliya sembari mengelusnya dengan lembut. "Sakit?"

"Ya iyalah namanya juga jatuh! Ya pasti sakit!" Jawab Aliya dengan ketus. Tama hanya menghela nafasnya dan menggenggam tangan Aliya mengajaknya untuk bangun. Aliya berdiri dengan sedikit pincang dan mencengkeram lengan Tama dengan kuat. "Ya udah pulang yuk! Yaya udah gak mood."

"Yakin mau pulang?" Tanya Tama sembari merangkul pinggang Aliya. "Tadi katanya pingin lama-lama disini."

Aliya mendongak menatap Tama dengan nanar dan menenggelamkan wajahnya di dada Tama. "Tapi kan Yaya gak kuat nahan sakitnya."

Tama menunduk menatap Aliya yang menyembunyikan wajah cantiknya di dada bidang miliknya dan memeluk Aliya sembari sesekali mengelus kepala Aliya. Dan Tama semakin mengeratkan pelukannya saat merasakan bahu Aliya yang sedikit bergetar.

"Sakit banget yah kakinya?"

Aliya hanya mengangguk sebagai jawaban dan memeluk balik Tama. Inilah yang Aliya suka dari Tama. Disaat dirinya sedang terpuruk atau sedang sedih,Tama selalu ada di sisinya dengan memeluknya dan menenangkannya dengan kata-kata lembutnya dan juga perlakuannya. Dan Aliya sangat bersyukur akan hal itu.

"Aliya.." Panggil Tama sambil mengelus kepala Aliya. Dan mencoba mendongakkan kepala Aliya agar menatapnya. Namun,bukannya menatap Tama. Aliya malah semakin menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Tama. Tama menghembuskan nafasnya pasrah. Dan menundukkan wajahnya agar sejajar dengan telinga Aliya.

"Kita pulang yuk. Kasihan juga kamu harus nahan sakitnya." Bisik Tama dengan nada lembut di telinga Aliya. Namun tak ada respon sama sekali dari Aliya.

"Hey.." Tegur Tama sembari mencoba mendongakkan kembali kepala Aliya agar menatapnya. Dan sepertinya kali ini berhasil. Aliya menatap Tama dengan air mata yang terus mengalir dari matanya. Tama mengusap pipi Aliya mencoba menghapus jejak air mata Aliya.

"Kita pulang yah?!" Ajak Tama sembari membereskan rambut Aliya yang sedikit berantakan.

Aliya tak menjawab. Dan malah fokus menatap mata indah Tama. Aliya selalu merasa damai bila sudah menatap mata Tama yang menurutnya sangat indah.

ADHITAMA SAPUTRA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang