PART 9

266 27 0
                                    


Jangan lupa bintangnya yaa:-*

Typo bertebaran...

Happy Reading^_^

🐣🐣🐣

Author POV

"Huh bosannya." Dengus Aliya sambil terus memindahkan chanel TV.

Saat ini Aliya sedang berada di ruang tengah menunggu Papahnya pulang kerja dan Mamahnya yang masih berada di rumah makannya.

"Lama banget sihh pulangnya,tadi katanya janji gak bakal lama-lama." Gumam Aliya saat melihat jam tergantung di dinding dan menunjukan hari sudah semakin sore.

Tadi saat pulang sekolah dirinya di telepon oleh Papahnya karena tidak bisa menjemputnya soalnya ada urusan mendadak dan Mamahnya juga sudah berangkat dari pagi dan sampai sekarang belum pulang. Jadi terpaksa deh dirinya harus naik angkot.

"Apa kerumahnya Visha aja yah?" Tanya Aliya pada dirinya sendiri. Namun,beberapa saat kemudian dirinya mendengus. "Gak ah nanti ketemu lagi sama Kak Tama."

Bicara soal Tama,Aliya sudah memikirkan saran Anggi waktu di kantin beberapa hari yang lalu. Jujur perasaan itu masih ada untuk Tama,namun untuk saat ini dirinya masih belum sanggup bila harus menelan kekecewaan kembali. Mungkin nanti dia akan mencobanya kembali setelah perasaan sudah siap.

"Assalamualaikum." Salam Anton dan Sarah barengan saat masuk ke rumah.

"Waalaikumsalam." Jawab Aliya sambil menyalami kedua tangan orangtuanya.

"Kok lama banget sih pulangnya?"

"Maaf Ya Papah tadi ada urusan,terus jemput Mamah sekalian." Jelas Anton.

"Ya deh." Jawab Aliya pasrah,lalu duduk kembali di sofa.

"Emm Ya,ada yang mau Mamah Papah omongin sama kamu." Ucap Sarah sambil menatap anaknya.

"Ngomong apa Mah?" Tanya Aliya penasaran.

"Tapi nanti yah,tunggu Mamah sama Papah mandi dulu." Ucap Anton,lalu beranjak dari ruang tengah menuju kamarnya.

Sementara Aliya menatap Papahnya bingung,tidak seperti biasanya Papahnya bersikap seperti itu.

Lalu pandangannya beralih pada Sarah. "Ada apa Mah? Gak ada masalahkan di kantor?" Tanyanya pada Sarah.

"Gak kok sayang,semuanya baik-baik aja kok."

Dan jawaban Mamahnya semakin membuat Aliya bingung,tidak biasanya sang Mamah memanggilnya sayang. Patut dicurigai ini.

"Yaudah Mamah keatas dulu yah. Kamu udah makan kan?" Tanya Sarah yang di jawab anggukan oleh Aliya.

"Syukur deh kalau udah." Lalu Sarah pergi dari hadapan Aliya untuk menyusul suaminya di kamar.

'Aneh.' batin Aliya.

Sementara itu,didalam kamar Anton dan Sarah merenung memikirkan bagaimana cara mereka bicarakan hal ini pada Aliya tanpa membuatnya marah ataupun kesal.

"Gimana ini Pah?"

"Ya mau gimana lagi Mah,mau gak mau kita harus membicarakan hal ini pada Yaya,lagian juga Tina dan Doni tak masalah akan hal ini." Jelas Anton sambil mengelus tangan sang istri.

"Mamah gak tega Pah." Lirih Sarah sambil menatap suaminya.

"Papah juga gak tega Mah,tapi mau gimana lagi."

"Barangnya udah diberesin semua kan Mah?" Tanya Anton.

"Udah Pah."

"Yaudah yuk sekarang kita turun. Mau gak mau kita harus membicarakannya Mah." Ajak Anton sambil menarik tangan istrinya dengan lembut.

ADHITAMA SAPUTRA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang