Jangan lupa bintangnya yaa:-*Typo bertebaran...
Happy Reading^_^
🐣🐣🐣
Author POV
"Pagi Tama!" Sapa orang tersebut yang tak lain adalah Tiara.
Sementara yang lainnya hanya menatap Tiara malas,kecuali Rini. Dia menatap fokus ke satu titik,bibir Tiara. Kenapa bibir Tiara warnanya sangat merah? Apa dia pakai pewarna makanan yang biasa dipakai ibunya.
"Apa sih lo pagi-pagi udah ganggu aja!" Sewot Ariq. "Dasar menor!!"
"Tahu tuh!" Sahut Satria tak kalah sengit.
Tama hanya menatap Tiara datar. Sekarang dirinya mulai lelah dengan Tiara dan tak ingin pura-pura baik lagi di depannya. Toh Bundanya juga tak terlalu suka dengan Tiara.
"Ada apa?" Tanya Tama sambil mengeratkan tangannya pada Aliya yang saat ini merasa takut karena Tiara sesekali menatapnya tajam dan penuh kebencian.
"Bareng yah ke kelasnya." Pinta Tiara dengan wajah yang di buat secara ceria mungkin.
"GAK BISA..!!" Sahut Ariq dengan keras.
"Gue ngajak Tama yah,buka lo?!" Ujar Tiara tak suka. Sementara Satria dan Anggi hanya mendelik melihatnya.
"Terserah gue dong. Mulut-mulut gue!!" Sentak Ariq.
Sementara itu Rini masih fokus pada bibir merah Tiara tanpa memperdulikan perdebatan yang sedang terjadi.
"Lo ada masalah apa sih sama gue?!" Tanya Tiara dengan keras sambil menatap sengit Ariq. "Kenapa lo selalu sew-"
"Kak.." Panggil Rini menghentikan ucapan Tiara.
"APAA!!" Bentak Tiara.
"Boleh tanya gak?" Tanya Rini dengan tatapan polosnya yang masih fokus menatap bibir Tiara.
"Nanya apa?!"
"Itu bibir kenapa merah banget? Kakak habis makan darah?atau pakai pewarna makanan? Waahhh kalau pakai pewarna makanan,kasih tahu Rini dong merk nya apa. Rini pengen coba soalnya warnanya bagus!!" Riang Rini.
Sementara itu,mereka semua hanya cengo mendengar ucapan Rini barusan. Berani sekali Rini bicara seperti itu pada Tiara. Sungguh hebat Rini!!
Sementara Tiara hanya menatap sebal Rini ditambah lagi melihat Ariq dan yang lainnya yang sedang berusaha menahan tawa mereka.
"BWAHAHAHA......." Tawa Ariq pun pecah dibarengi dengan tawaaan dari Satria dan Anggi. Mereka sangat bangga pada Rini yang mampu membuat Tiara mati kutu akan ucapan polos bin bloon nya.
Sementara Tama hanya tersenyum tipis menanggapinya berbeda dengan Aliya yang menatap was-was Rini. Aliya tak mau jika suatu saat Rini mendapat masalah karena ucapannya itu.
"Makanya kalau ke sekolah itu jangan menor-menor,pakai lipstik warna merah menyala lagi." Ledek Ariq masih dengan tertawa. "Situ ke sekolah mau apa?! Manggung? Atau belajar?!"
"Kuku panjang-panjang lagi kayak nenek sihir!" Ledek Satria saat melihat kuku Tiara yang panjang. "Emangnya di rumah gak punya gunting kuku ya Neng?!"
"Tenang deh nanti gue beliin khusus buat lo kalau memang lo gak punya gunting kuku di rumah!" Sahut Ariq yang mengundang tawa semuanya termasuk Tama.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADHITAMA SAPUTRA (COMPLETED)
ChickLitTidak ada salahnya kan dengan jatuh cinta? Tidak ada yang melarang dan juga tidak ada undang-undang yang melarang atau mengharamkan jatuh cinta. Namun salahnya Aliya memilih jatuh cinta pada orang yang jelas-jelas tidak bisa diharapkan sama sekali. ...