REAGAN | 13

235 18 9
                                    

Malam harinya, saat Ainsley baru saja memasuki rumah besar itu dengan langkah pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam harinya, saat Ainsley baru saja memasuki rumah besar itu dengan langkah pelan. Jujur saja hari ini dia sangat lelah akibat dikantornya terlalu banyak pekerjaan yang ditumpuk padanya, dan alhasil dia yang menjadi korban.

Mata hitam hitam pekat itu menelisik seluruh ruangan yang nampak sepi, pasti Regan sedang nongkrong bersama teman-temannya dan keempat adiknya itu sudah masuk kamar masing-masing. Ainsley merebahkan tubuhnya di sofa, menghirup udara bebas diruangan tersebut.

"Ainsley." panggil seseorang dari arah belakang.

"Eh Mamih, udah pulang." kata Ainsley berdiri menghampiri Zie lalu mencium punggung tangan Mamihnya.

"Baru beberapa jam yang lalu, tumben kamu baru pulang."

"Iya nih, Mih, banyak kerjaan banget." sahut Ainsley mengusap wajahnya.

Zie tersenyum singkat, mengusap rambut Ainsley dengan sayang, "Kerja keras kamu akan terbayar nantinya. Jangan patang menyerah."

"Siap Mih. Btw, Papih dimana?" tanyanya saat tidak melihat sosok Ken disamping Mamihnya.

"Lagi dibelakang sama Regan, mau kesana?"

"Yuk."

Kedua perempuan itu berjalan beriringan menuju belakang rumah yang nampak sepi dan lenggang. Hanya ada Ken dan Regan yang sedang duduk bersama ditemani dua gelas kopi panas. Zie dan Ainsley duduk disebelah Ken dan Regan.

"Ada apa kok kesini?" tanya Ken bingung menatap sang istri.

"Tuh anak gadis kamu, mau kesini katanya." Zie menunjuk Ainsley yang duduk disebelah Regan.

"Oh iya, Papih lupa, kamu gak biasanya pulang larut gini. Ada apa?" ujar Ken menyelidik.

"Ini semua karena atasan gilanya Kak Ainsley, masa anak cewek disuruh lembur sampe jam 1 pagi." cibir Regan menyeloroh tanpa di filter.

"Regan." geram Ainsley menginjak kaki adiknya.

"Bener kata adik kamu, Ai?" tanya Zie menatap garang anak gadisnya.

Ainsley menghela nafas kasar, "Iya Mih. Waktu itu juga Ainsley sempet nolak, tapi atasan Ainsley tetep maksa bilangnya gak ada lagi cewek yang mau lembur cuma Ainsley yang terakhir." jelasnya menundukan kepala dalam.

"Ck... Tuh kan Mih, Pih, emang atasan Kak Ainsley tuh harus dikasih pelajaran, biad jera." ucap Regan menggebu-gebu.

"Huss kamu ini, Gan, nyerobot aja kayak kambing." ujar Zie menengahi.

"Tau ah males, mending Regan kekamar." cibirnya berdiri menjauh dari halaman belakang rumahnya.

Ketiga orang itu hanya memandang Regan dengan bingung, terlebih Ainsley. Ada apa dengan adiknya itu? Kenapa jadi pemarah dan sering kali merajuk tidak jelas, padahal kemarin baru mereka tertawa bersama.

REAGAN [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang