REAGAN | 16

194 15 0
                                    

Regan menganggukkan kepalanya kembali, duduk dibangku taman bersama Ainsley yang siap mengeluarkan suaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Regan menganggukkan kepalanya kembali, duduk dibangku taman bersama Ainsley yang siap mengeluarkan suaranya.

“Kakak tau, Regan mau yang terbaik buat Nanda, pengen Nanda dapetin cowok yang lebih baik dari kamu, Papih, Jefran dan sikembar. Tapi Gan, perasaan seseorang itu gak bisa dipaksa oleh manusia lain.”

“Seperti contohnya kamu, memang kamu ada yang maksa harus mencintai Kakak? Didunia ini, semuanya serba tiba-tiba, Gan. Gak semua yang Regan mau harus dituruti. Nanda juga pasti gak akan minta buat mencintai Fathan, rasa cinta itu tumbuh dihatinya karena keadaan dan kebiasaan, sama hal nya kayak Regan. Mencintai Kakak karena kita sering sama-sama sewaktu kecil.” jelas Ainsley panjang lebar.

“Regan Cuma takut Fathan nyakitin Nanda. Regan tau banget Fathan kayak apa, Kak.” pungkas cowok itu menarik nafasnya dalam.

“Kakak ngerti apa yang kamu rasain, Gan. Apa susahnya berdami sama masa lalu, belum tentu Fathan sama kayak dulu, jangan ngambil kesimpulan satu pihak.” tutur Ainsley.

Regan hanya diam tidak menanggapi perkataan dari Ainsley. Gadis itu menarik nafasnya dalam-dalam lalu menarik tubuh adiknya untuk direngkuh. Regan menaruh dagunya dipundak Ainsley, menumpahkan segala keluh kesah serta air matanya dihadapan gadis itu. Gadis yang dia cintai puluhan tahun, dan dia sayangi melebihi rasa sayangnya pada diri sendiri.

“Adik kak Ainsley gak pernah kasar sama perempuan kan?” tanya Ainsley.

Regan menggelengkan kepalanya.

“Kalau gitu, jangan diulangi lagi ya? Nanda adik perempuan kamu satu-satunya jangan bikin dia menjauh dari jangakuan kamu.” Ainsley menasehati.

“Iya, kak.”

“Hatinya udah tenang belom?” ujar Ainsley seraya melepaskan pelukannya pada Regan.

“Belom.”

“Jalan-jalan ke Alfamart yuk! Beli es krim Cornetto.” ajak Ainsley bersiap untuk berdiri.

“Hayu!”

Kedua kakak beradik itu bergandengan tangan layaknya orang mau menyebrangi jalanan yang besar. Dengan langkah riang Regan dan Ainsley berjalan menuju Alfamart yang berada diujung jalan raya besar. 

Ditempat lain, Saga berdiri disebuah toko electronik yang tutup disore hari ini, jalanan sedikir becek karena dua jam yang lalu hujan sudah turun dengan deras didaerah sini. Cowok itu menghela nafas pelan,sesekali melihat jam yang ada ditangannya untuk mengecek pukul berapa sekarang ini.
Saga sudah ada janji dengan Dita dan Sarah untuk menemani kedua perempuan itu membeli barang barang yang sudah habis digudang perusahaannya. Tadinya ada bagian tersendiri yang mengurus keperluan itu namun yang bersangkutan sedang berhalangan hadir dan atasan mereka malah menyuruh Dita dan Sarah yang membeli.

REAGAN [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang