REAGAN | 22

137 9 4
                                    

Brum brum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brum brum

Suara motor Regan menggema dijalanan menuju kantor Ainsley. Cuaca mendung pertanda akan hujan sebentar lagi, namun tidak mengurangi kecepatan Regan menjemput kakaknya. Hari sudah malam dan jam sudah menunjukkan waktunya Ainsley pulang kerja, tapi perempuan itu belum menghubungi Regan sama sekali sedari dia pulang sekolah ponsel Ainsley tidak aktif.

Sial. Regan tidak akan membiarkan siapapun yang melukai Ainsley tenang jika nanti melihat kakaknya kenapa-napa. Semua ini pasti karena lelaki hidung belang tidak tahu diri itu, atasan Ainsley memang harus diberi pelajaran sedikit agar otaknya bisa berpikir sempurna bukan hanya otak ‘selakangan’ entah bagaimana istri dari atasan Ainsley itu.

Motor Regan berhenti diparkiran lobby perusahaan. Tanpa menunggu bertanya terlebih dahulu pada penjaga didepan lobby, Regan langsung menerobos masuk kedalam menghiraukannya teriakan satpam yang berdiri didepan pintu lobby.

“Atasan sialan, kalau sampe kakak gue kenapa-napa liat aja, kepalanya gue bocorin sampe keluar otaknya!” Regan menggeram marah sambil terus melangkah lebar menaiki lift menuju lantai 10.

Ketika kakinya sudah berpijak dilantai 10, Regan cepat-cepat berjalan mendobrak sedikit kencang ruangan atasan Ainsley tersebut.

“Tua bangka sialan!” Regan berseru kencang melihat apa yang dia lihat barusan.

Bugh

Bugh

Bugh

Tiga kali sudah Regan memukul wajah, perut dan hidung atasan Ainsley hingga mengeluarkan darah dibagian bibir dan hidung yang sedikit membengkak. Malam itu Regan sangat marah, amarahnya sudah dia tahan disekolah sejak dia bertengkar dengan Fathan dan hari ini semuanya meledak hanya karena melihat keadaan Ainsley sekarang ini.

Ainsley. Gadis itu meringkuk ketakutan sambil menangis histeris. Rasa trauma nya kembali datang saat atasannya itu menampar Ainsley, semua memori beberapa tahun silam kembali menghantui pikiran Ainsley membuat gadis itu melemah dan sulit untuk melawan.

Bugh

“Inu buat lo yang gak sopan sama kakak gue!”

Bugh

“Ini buat lo yang udah lecehin kakak gue, tua bangka sialan!”

Krak

“Regan!” jerit Ainsley tertahan saat matanya melihat tangan bosnya dipelintirkan kebelakang hingga menimbulkan suara retak disana.

REAGAN [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang