REAGAN | 15

203 19 2
                                    

“Regan sialan! Dimana lo hah?!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Regan sialan! Dimana lo hah?!”

Teriakan Ainsley yang menggelar dirumah besar itu membuat seluruh anggota keluarga yang berkumpul termasuk Gion berlarian menuju sumber suara.

Ainsley. Gadis ifu berkaca pinggang sambil misuh-misuh didepan kamarmya yang berantakan seperti bom yang baru saja jatuh dikamar gadis itu.

“Ada apa sih, Ai?” tanya Zie dengan wajah panik, dibelakangnya terdapat Ken, Gion, Jefran, Nanda dan sikembar.

“Liat mah! Masa barang-barang aku dirusak sama Regan.” Adunya pada Zie.

“Kok bisa?”

“Ngeselin banget, Mih! Hukum aja noh si Regan biar jera.” Seru Ainsley bersungut-sungut.

“Halah, nanti gue gak ada lo nanges.” Celetuk seseorang dari balik pintu kamar mandi.

Regan. Cowok itu berdiri dengan tampang tak berdosa sambil menyengir lebar. Dengan wajah kesal sekaligus menahan emosi, Ainsley menghampiri adiknya, menarik telinga cowok itu.

“Aduh Kak, sakit!”

“Lo tuh ngeselin, ngapain barang-barang gue dirusakin semua!” semprot Ainsley mendelik tajam.

“Biar lo tidur dikamar gue.” Jawab Regan santai.

Gion terkekeh pelan, memasukan satu potongan kue kedalam mulutnya, “Gaya aja umur 18 tahun tapi tidur masih dikelonin. Malu noh sama ade lo, Nanda.” Ejeknya.

“Berisik lo!”

“Mih, Pih!” adu Ainsley merengek.

Ken menarik nafasnya pelan, “Udah biarin aja Kak, kalau emang Regan mau tidur sama kamu.” Kata Ken akhirnya.

“Wleee...” Regan memeletkan lidahnya kepada Ainsley membuat gadis itu bersiap menimpuknya dengan sendal yang sedang dia pakai.

“REGAN SINI LO HAH!” teriak Ainsley menggelegar.

“SAMPAI KETEMU NANTI MALEM KAKAK!” balas cowok itu tertawa kencang.

Regan segera menarik Gion pergi dari kamar kakaknya. Siang ini, sesuai janji akan ada balap motor lagi yang diadakan oleh Fathan dan yang lainnya. Kedua cowok itu berpamitan pada Ken dan Zie lalu turun kebawah untuk mengambil motor dan segera menyusul Fathan yang sudah menunggu keduanya ditempat yang telah ditentukan.

Saat Regan akan menstater motornya, tiba-tiba Nanda datang menghampiri kakaknya dengan wajah panik. Gadis itu menahan lengan Regan sambil menggeleng pelan.

“Jangan kak,” kata Nanda pelan.

“Kamu tenang aja, Kakak pasti menang lawan Fathan.”

“Kenapa kakak selalu halangin hubungan aku sama Kak Fathan kak? Aku sama kak Fathan saling suka.” Lirih gadis itu.

REAGAN [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang