REAGAN | 31

110 10 1
                                    

Halo Pasukan Mamisin!!!

Jangan lupa vote ya sebelum baca biar kalian gak lupa xixi

Sudah siap mengikuti alur hidup Reagan? So langsung aja kiw

Sudah siap mengikuti alur hidup Reagan? So langsung aja kiw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️HAPPY READING REAGANVERS⚠️




"REGAN, LO DIMANA?!"

Teriakan Ainsley menggema diseujung panjang jalan yang sepi itu. Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, namun Regan belum juga pulang kerumahnya. Setelah acara pertemuan antara keluarga Saga dan Ainsley, adiknya itu hilang entah kemana.

Ken sedari tadi sudah mencari setiap titik kumpul anak anak motor, namun tidak ada tanda-tanda Regan berada disana. Gps pun tidak aktif dan malah sekarang ponsel Regan tidak bisa dihubungi alias mati.

"Ainsley, kita pulang saja ya? Besok bisa cari lagi keberadaan Regan, papih yakin dia akan baik-baik saja bersama temannya yang lain." usul Ken diangguki oleh Ainsley.

"Papih duluan aja ke mobil,"

"Yasudah. Nanti langsung ke mobil ya."

Ainsley mengangguk pelan. Kakinya dia arahkan menuju sebuah warung kecil yang sudah tutup tidak ada penghuninya tersebut. Ainsley ingin mencoba menghubungi Regan sekali lagi. Dia masih sangat tidak tenang jika Regan tidak ada didepan matanya.

Lama menunggu namun tetap saja hasilnya nihil, Regan tidak mengangkat telfonnya. Hp adiknya itu mati total. Dengan langkah lesu Ainsley berjalan menghampiri mobil Ken yang sudah menunggu sejak tadi.

Mobil Ken melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan area jalanan tersebut. Beberapa detik mobil Ken pergi, sebuah motor berhenti didepan warung dimana Ainsley duduk tadi. Regan dan Okta.

Keduanya turun dari motor, niat awalnya Regan ingin cepat cepat mengantarkan Okta pulang tapi ditengah jalan malah dihadang oleh preman suruhan majikan Okta dan berakhir Regan berkelahi dengan para preman tersebut.

"Pelan-pelan jalannya." Okta membantu Regan duduk dibangku terbuat dari kayu itu.

"Thanks udah bantu."

Okta terkekeh seraya menggeleng. "Lucu, harusnya gue yang bilang itu karena lo udah nolong gue dari preman suruhan majikan gue."

"Kapan lo bakal berhenti sama perkerjaan kayak gitu?" tanya Regan tiba-tiba.

"Gue sendiri gak tau, Gan. Hidup gue terlalu nyaman didunia malam sampai akhirnya gue ngerasa enggan buat keluar. Bertahun-tahun kerja kayak gitu gak gampang buat gue keluar sejak lo putusin gue, gue susah menjauh dari tempat itu." jelas Okta tersenyum tipis.

"Semua salah gue kayaknya, harusnya emang dari awal gue jangan main-main."

"Udah dibilang bukan salah lo. Udah deh jangan dilanjut, sini gue obatin lukanya." kata Okta meraih tangan Regan lalu menempelkan kapas berisi antiseptik pada luka cowok itu.

REAGAN [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang