03 - 'Rumor itu benar' [18+]

1.7K 51 4
                                    

MIX IND-ENG

[WARNING 18+]

Harap Bijak dalam membaca.

Pintu ruangan Professor Suh terlihat cukup membuat jantung Ten berdetak 2 kali lebih cepat. Ia menatap pintu berwarna coklat gelap dengan sedikit kilauan karena pantulan dari cahaya matahari.

Ten hanya terpaku ditempatnya sekarang, rasa tidak nyaman seperti terlilit pada perutnya kembali muncul. Telapak tangannya juga sudah mulai berkeringat sehingga ia sudah beberapa kali menyeka ke celana jeansnya.

'Oke Ten, jangan konyol. Professor Suh tetap adalah seorang pria dan manusia. Ia bukanlah seorang monster, ia tidak akan memakanmu. Skenario terburuk yang bisa ia lakukan hanyalah mengatakan tidak.'

Ten hanya akan berbicara mengenai situasi buruk yang sedang ia alami sekarang dan berharap bahwa Professor Suh tidak sebajingan yang dibicarakan orang-orang.

Saat akan mengetuk pintu ruangan itu, sebuah suara halus dengan nada rendah muncul dari belakang kepala Ten. "Apakah anda menginginkan sesuatu, Tuan Lee?" Karena terkejut, Ten dengan cepat membalikkan tubuhnya dan menatap ke arah Professor Suh yang berdiri sangat dekat dengan Ten, sampai-sampai ia mampu mencium aroma sitrus dari pria di depannya ini.

"Apakah anda membutuhkan sesuatu, Tuan Lee?", pertanyaan kedua kembali dilontarkan oleh Professor Suh tapi kali ini dengan mencodongkan tubuhnya mendekat ke arah Ten.

Ten menelan ludahnya dengan susah payah dan memberanikan diri menatap ke arah mata Professor Suh yang sangat dekat dengannya. "Saya ingin berbicara dengan anda, Prof." ucap Ten berusaha tenang, tapi sudah pasti tidak. Karena ia sendiri sadar bahwa suaranya terdengar sangat gemetar karena takut. Belum lagi jantung yang berpacu dengan sangat tidak teratur. Bahkan ia tidak tahu apakah Professor Suh mendengar detakan jantungnya.

Mendengar itu, Professor Suh kembali ke postur tubuh semulanya dengan raut wajah yang tidak dapat dibaca, dan mundur beberapa langkah, memberikan jarak antara tubuhnya dengan Ten. "Ini bukan jam kantor, Tuan Lee." ucap Professor Suh tapi ia tidak beranjak dari tempatnya berdiri sekarang, sedangkan Ten masih menatapnya. "Jika anda tetap menghalangi pintu, saya tidak dapat membuka ruangan ini. Akibatnya sudah pasti anda dan saya akan tetap berada di luar ruangan."

Ten mengerjapkan matanya beberapa kali dan baru menyadari bahwa dirinya menutupi pintu, dengan segera ia melangkah beberapa langkah ke samping. "Eh — ah — maafkan saya, Prof."

Professor Suh tidak memberi komentar apapun lagi, membuka pintu ruangannya, dan melangkah masuk ke dalam.

Tapi, ia tidak menutup pintu ruangannya dan Ten ragu-ragu, tidak yakin apakah Professor Suh mengizinkannya untuk melangkah masuk atau tidak.

Ten menatap Professor Suh sampai ia duduk di belakang meja besarnya dan menghidupkan komputernya. "Saya tidak punya waktu seharian untuk meladeni anda, Tuan Lee. Jika anda ingin berbicara jangan hanya berdiri di depan pintu." kata Professor Suh tanpa memandang ke arah Ten.

Ten dengan tergesa-gesa segera memasuki ruangan itu dan menutup pintu dibelakangnya. Karena rasa takut dan terburu-buru tanpa sadar Ten menginjak sendiri kakinya yang melangkah sehingga ia terjatuh.

Brakk

'Shit', batin Ten, lalu dengan cepat berdiri dan berjalan ke depan meja besar Professor Suh dan berhenti seakan tidak terjadi apa-apa. Sedangkan pria itu sama sekali tidak menunjukkan perubahan raut wajah apapun saat Ten terjatuh dan hanya menaikkan sebelah alisnya. Hanya itu.

"Well," Ten menatap Professor Suh dengan serius.

Professor Suh menatap Ten dengan tajam tersirat bahwa ia tidak memiliki kesabaran untuk menunggu Ten berbicara. Ten yang gugup mencengkram sandaran kursi di depannya. Ia tidak duduk karena tidak diberikan izin oleh Professor Suh untuk duduk. "Seperti yang saya katakan saat kelas, saya ingin berbicara mengenai nilai saya, Prof."

Your Body is Intoxicating Potion - JohnTen [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang