14 - Kembali seperti semula

298 29 0
                                    

Akhirnya setelah menghabiskan beberapa saat memutari mansion itu, Ten memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Dan disana ia menemukan Professor Suh yang sedang berdiri di balkon kamar.

"Aku ingin kembali ke rumah." kata Ten saat membuka pintu balkon.

Terlihat punggung Professor Suh menegang. Ia berbalik dengan rokok di tangannya.

Aneh, Ten kira awalnya Professor Suh tidak merokok. Tapi ia sudah mengamati bahwa di setiap ada kesempatan pria itu selalu merokok.

Professor Suh mengambil napas panjang dan berusaha mengamati raut wajah Ten yang sulit di baca. "Kenapa? Seharusnya besok kita kembali bersama."

'Bersama, ya?', batin Ten. "Aku berbicara dengan ayahmu."

Untuk sesaat, Professor Suh terdiam sebelum senyum sinis muncul di wajahnya. "Berapa banyak yang pria tua itu tawarkan padamu?"

"Banyak. Hanya orang bodoh yang akan menolak." Professor Suh langsung membalikkan tubuhnya. "Selamat. Kau berhasil mendapatkan banyak uang dengan mudah."

Ten menatap punggung tegap pria itu. "Ya tentu saja, tapi kau sendiri tahu bahwa aku adalah pria yang bodoh."

Ada jeda setelah ucapan Ten itu.

Professor Suh tertawa, cukup nyaring. "Seharusnya kau menerima uang itu, Lee."

"Aku tidak menyukai ayahmu."

Professor Suh berbalik lagi, tapi kali ini ia mematikan rokok dengan sepatunya. "Tidak ada yang menyukai pria tua itu. Dan itu bukanlah alasan yang masuk akal untuk menolak uang yang ditawarkan. Kau sendiri tahu itu tidak akan membuat sebuah perbedaan."

"Aku tahu itu. Tapi ayahmu tidak mengetahuinya." Ten memiringkan kepalanya menatap Professor Suh. "Apa kau baik-baik saja jika aku menerima uang itu? Beliau mengira aku adalah kekasihmu."

Bibir Professor Suh membentuk sebuah senyuman. "Pria tua itu sudah membayar kekasihku sejak aku berusia 15 tahun. Kau bukanlah orang pertama yang ditawarkan sejumlah uang. Pria tua itu dengan pemikiran keras kepalanya beranggapan jika ia mengakhiri setiap hubungan yang sedang kujalani maka aku akan menikahi seorang wanita yang ia jodohkan. Tapi untuk kali ini aku cukup terkejut. Biasanya pria tua itu hanya menawarkan uang kepada kekasihku yang sudah menjalin hubungan lebih dari 1 bulan denganku."

Ten menatapnya. "Pasti tidak semua kekasihmu menerima tawaran itu kan?"

"Sebagian besar menerima tawaran yang diberikan pria tua itu. Hanya —", terlihat kepalsuan dari raut wajah Professor Suh yang tidak terlihat peduli. Ten mengepalkan tangannya, berusaha untuk tidak menyentuh wajah pria itu.

"Kau bilang pria tua itu mengingatkanmu padaku." Kata Professor Suh. "Tapi seperti yang kau tahu, pria tua itu tidak tahu kapan ia harus berhenti. Ia sama sekali tidak memiliki batasan."

"Ya." Gumam Ten. "Beliau adalah seorang pria yang berpikiran sempit, egois, angkuh, sombong, dan secara tidak langsung juga mendidikmu menjadi pria yang seperti itu. Tapi, tentu saja itu tidak menjadi sebuah alasan supaya kau bisa berperilaku seperti bajingan. Dan jika kau masih terus seperti itu apalagi memperlakukan orang lain seperti benda, maka kau akan menjadi ayahmu."

"Aku tidak membawamu kemari supaya kau bisa menceramahiku."

"Tidak. Aku tau kau tidak membawaku dengan niat seperti itu." Kata Ten, suaranya terdengar tenang. "Tapi aku sudah selesai."

Professor Suh mempertajam tatapannya. "Apa?"

"Aku cukup muak diperlakukan sebagai pelacur murahan oleh keluargamu."

Your Body is Intoxicating Potion - JohnTen [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang