21 - Kemana?

185 22 2
                                    

"Professor Penelope." Panggil Ten sembari berlari kecil mengikuti wanita itu. Tapi tetap tidak ada jawaban ataupun respon yang diberikan wanita itu.

"Professor Penelope." Panggil Ten lagi.

"Tidak ada yang perlu didiskusikan lagi, Lee." Kata Professor Penelope dengan tajam, lalu berjalan lebih cepat. "Anda sudah melewati tenggat waktu untuk tugas yang saya berikan. Saya tidak akan memberikan pengecualian untuk anda. Ini adalah kesalahan anda sendiri yang tidak bertanggung jawab! Mata kuliah yang saya ajar adalah cabang yang sangat penting untuk selanjutnya. Jika anda gagal dalam kelas saya, maka anda dapat mengulang kembali semester depan."

Ten kecewa pada dirinya sendiri. Benarapa yang dikatakan oleh Professor Penelope. Ia tidak bertanggung jawab. Seharusnya ia tidak perlu menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk mengerjakan tugas Professor Suh dengan baik agar mampu membuat pria itu terkesan. Tapi tetap saja, tugas itu tidak membuat pria itu benar-benar terkesan.

"Tapi Professor—"

"Berhentilah menguji kesabaranku, Lee." Ucap Professor Penelope dengan nada membentak, lalu menggelengkan kepalanya. "Mahasiswa sekarang kalau sudah akan digagalkan baru mencari pengajarnya." Dan Professor Penelope mulai mengomel tentang rasa tanggung jawab diri mahasiswa, kurangnya fokus selama proses pembelajaran, dan kurangnya sifat rendah hati. Wanita itu tampak makin kesal dan saat itulah Ten menyadari tidak mungkin bahwa Professor Penelope akan memberinya waktu ekstra untuk menyelesaikan tugasnya.

"Susan." Suara yang akrab terdengar dari belakang Ten.

Seketika tubuh Ten menegang, bukan karena napsu, tapi karena ia sangat berharap bahwa Johnny tidak menyaksikan apa yang saat ini terjadi.

"Apakah terjadi sesuatu?" Tanya Johnny.

"Kau lihat mahasiswa ini, ia sangat malas dan sama sekali tidak memiliki rasa tanggung jawab!" Kata Professor Penelope. "Ia tidak menyelesaikan tugasnya dan sekarang ia memintaku untuk memberinya waktu tambahan! Bagaimana orang seperti ini akan terjun ke masyarakat, jika tugas saja tidak terselesaikan?"

Kali ini Ten benar-benar berharap dirinya dapat melebur.

"Aku pribadi juga memiliki pendapat yang sama denganmu, Susan." Kata Johnny lalu melirik ke arah Ten yang menunduk. "Tapi Lee dapat menunjukkan beberapa perubahan selama beberapa minggu terakhir. Beri ia 1 hari. Jika ia masih tidak dapat menyelesaikan tugas itu, langsung saja gagalkan."

Ten langsung menatap Johnny dengan tajam. 1 hari? Tidak mungkin dirinya dapat menyelesaikan tugas yang tidak masuk akal itu.

"Ide bagus." Kata Professor Penelope akhirnya. "1 hari, Lee."

"Tapi—"

Professor Penelope memelototi Ten. "1 hari."

Menghela napasnya, Ten mengangguk, dan pergi.

•••

Tanpa Ten sadari, ia mendatangi ruangan Johnny. Ternyata pintunya tidak terkunci, tanpa mengetuk pintu, Ten membiarkan dirinya masuk ke dalam ruangan itu.

Ten menyandarkan tubuhnya ke meja, bertumpu dengan kedua tangannya.

Johnny tidak terlihat terkejut melihat Ten, tapi pria itu tampak sibuk karena tumpukan kertas yang berada di atas meja panjangnya.

"Kau seharusnya tidak memberi ide itu." Kata Ten lalu mendengus. "Tidak mungkin aku bisa menyelesaikan tugas itu dengan tepat waktu."

"Kenapa?" Johnny meletakkan bolpoinnya dan mengalihkan pandangannya kepada Ten.

"Karena aku bodoh." Jawab Ten sambil merubah posisi duduknya.

"Kau adalah mahasiswa yang menerima beasiswa prestasi."

Your Body is Intoxicating Potion - JohnTen [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang