06 - The Kiss

875 34 0
                                    


MIX IND-ENG

Ten sangat tidak menyangka bahwa Professor Suh benar-benar memiliki nafsu yang sangat tidak wajar. Awalnya Ten mengira hanya perlu melakukan paling banyak 10 kali dalam 1 bulan. Tapi nyatanya, dalam waktu 1 hari ia sudah berlutut dan melakukan sesuai perintah Professor Suh sebanyak 3 kali.

Sebenarnya Ten harus mengakui bahwa 'hal' yang ia lakukan menurutnya sama sekali tidak menjijikkan. Hal ini dikarenakan Professor Suh selalu menjaga kebersihan dan rasanya juga tidak begitu buruk. Yang membuat dirinya kesulitan adalah ukuran yang dimiliki oleh Professor Suh. Tapi itu hanya di awal-awal saja, seiring berjalannya waktu Ten sudah terbiasa dan bahkan sampai di titik dimana ia sudah tidak merasakan sakit pada bagian rahangnya.

Dan kebanyakan selalu Professor Suh lah yang melakukan semua pekerjaan itu. Ten hanya perlu membuka mulutnya, sedangkan Professor Suh memegang wajah Ten dan mulai bergerak sendiri. Ya, bisa dikatakan itu lebih nyaman dan mudah bagi Ten.

Namun terkadang ada saat seperti sekarang ini, dimana Ten diberi perintah untuk menjilat dan menghisap dengan perlahan. Lebih parahnya lagi, Ten berfikir harus melakukan tugasnya dengan sangat baik karena ia tidak melakukan ini secara cuma-cuma, ia di bayar dan diberikan nilai kelulusan.

Seandainya ada yang mengatakan pada Ten untuk menghisap kejantanan milik pria lain pada minggu-minggu sebelumnya, tentu saja Ten akan tertawa terbahak-bahak karena ia yakin bahwa dirinya tidak akan melakukan hal itu. Tapi saat ini dirinya sendiri lah yang menghisap 'milik' pria lain. Dan pria itu bukanlah pria biasa. Pria itu adalah Professornya sendiri yang terkenal kejam dan tidak memiliki hati, Johnny Suh.

But at this moment there he was, sucking Professor Suh's cock, his's big hand guiding Ten head as Ten bobbed his head, swirling his tongue around the head of his Professor's cock. Yeah, it did taste all right. Ten found that with each time he minded the taste less.

Professor Suh grunted, his hips bucking up slightly. Ten wasn't sure what it said about him that he could tell Professor Suh was close.

"Look at me", Professor Suh demanded.

Ten met the dark eyes and sucked on the head slowly. Then harder.

Professor Suh grabbed Ten's hair, thrust hard and came.

Ten swallowed the come. He wasn't a fan of the taste, but he knew Professor Suh liked when he did it. The taste wasn't that horrible, anyway.

After a while, he felt Professor Suh's gaze on him and he looked up again.

Professor Suh was staring at him with an odd expression on his face. Suddenly, Ten realized that he still had Professor Suh's soft cock in his mouth and was still sucking on it idly, as though it was a giant lollipop.

Flushing, Ten let the cock slip out of his mouth and shot to his feet. "I just zoned out", he said, turning away and wiping his mouth.

"I didn't say anything", Professor Suh said.

When he heard the sound of a zipper, Ten turned back.

Sekali lagi, Professor Suh tampak rapi dan terlihat tidak mudah dijangkau. Jika Ten tidak melakukan 'hal' itu, maka Ten sendiri juga tidak akan mengetahui dan tidak akan percaya terhadap apa yang baru saja terjadi di ruangan ini.

Ten mundur beberapa langkah, berusaha menciptakan jarak agar tidak terlalu dekat dengan Professor Suh.

Sial! Ten tahu suasana sekarang sudah cukup canggung, tapi ia harus berani mengatakannya. "Aku butuh uang, bisakah kau membayarku sekarang? Maksudku — aku tahu bahwa itu bukanlah kesepakatan saat awal, tapi —"

Your Body is Intoxicating Potion - JohnTen [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang