Hari sudah gelap saat mereka tiba di kediaman Jeremy Suh.
Ketika mereka keluar dari mobil, Ten melihat ke arah bangunan di depannya itu, dan berkata dengan serius. "Sekarang aku bisa mengerti bagaimana kau mempunyai sifat sombong seperti itu." Bisa dikatakan bahwa bangunan di depan mata Ten bukanlah rumah, lebih tepatnya terlalu kecil jika disebut sebagai rumah. Ini adalah mansion, bukan sekedar mansion, tapi mansion yang sangat besar dengan sentuhan klasik pada setiap ukirannya.
Mata Nelly terlihat sangat berbinar sembari menepuk tangannya. "Whoa sebuah istana yang sangat besar."
"Jangan bodoh", kata Kelly. "Hanya keluarga Raja yang tinggal di dalam istana. Sedangkan Negara kita tidak memiliki loyalitas."
"Royalitas." Professor Suh mengoreksi perkataan Kelly. "Jika kau akan memanggil seseorang dengan sebutan bodoh, pastikan kau juga tidak membuat kesalahan."
Wajah Nelly terlihat berser-seri sambil menatap Professor Suh lalu menggandeng tangan pria itu. "Aku sangat menyukaimu Tuan Suh."
Professor Suh menatap dengan bingung gadis mungil yang sekarang memberikan ekspresi sangat manis kepadanya, lalu melihat ke arah Ten.
Sambil tersenyum Ten berkata, "Lepaskan tanganmu dari Tuan Suh, baby. Tuan Suh tidak suka bergandengan tangan. Kemarilah."
Sambil cemberut Nelly melepaskan gandengan tangannya dengan Professor Suh dan menggandeng tangan Ten. Sementara Kelly mengandeng tangan Ten yang lain. Lalu beberapa pelayan keluar untuk mengambil barang bawaan mereka dari dalam bagasi.
"Aku tidak menyukainya", kata Kelly saat mereka berjalan masuk ke dalam mansion besar itu.
"Hush, tidak boleh berkata seperti itu, princess." kata Ten, melirik pria yang dimaksud, yang berjalan di samping mereka. "Tuan Suh bisa mendengarmu."
Professor Suh sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia mendengar percakapan Ten dengan adiknya. Seketika ia menginjakkan kaki di mansion itu, seluruh perhatiannya hanya berada pada mansion itu.
Ten mengalihkan pandangannya merasa sedikit sulit untuk mempercayai bahwa dalam beberapa jam yang lalu ia membuat pria berpakaian rapi dan berwajah galak ini mendengus dan bergerak di atasnya.
"Tapi Ten, aku benar-benar tidak menyukainya", kata Kelly dengan keras kepala tapi kali ini gadis kecil itu menurunkan volume suaranya. "Aku tidak suka cara Tuan Suh menatapmu."
"Cara ia menatapku?", Ten mengulangi perkataan Kelly.
"Seperti Nelly saat melihat pancake."
Dengan cepat Ten memaksakan sebuah senyuman, ini adalah situasi yang cukup canggung. "Tidak Kelly, mungkin kau salah lihat."
"Tapi—"
"Kau hanya membayangkannya saja, princess.", kata Ten lagi sambil berharap bahwa Professor Suh tidak mendengar percakapannya.
Ten menyadari perubahan ekspresi wajah Professo Suh, yang awalnya terlihat santai sekarang menjadi sangat tegang dan dingin. Wajah ini adalah wajah yang akhirnya kembali ke rumahnya setelah 10 tahun lamanya. Ia tampak sangat bahagia seperti seseorang yang sedang dalam perjalanan menuju penjara.
Seorang kepala pelayan — Sial, kepala pelayan yang biasanya hanya ada di film berada di depan Ten membukakan pintu dan menyambut Professor Suh dengan tenang. "Tuan Johnny."
Sambil menggenggam kedua tangan adiknya, Ten berjalan masuk ke dalam. Mereka berdua tampak malu dan gugup. Ten juga harus mengakui bahwa dirinya juga sedang merasa gugup, lebih gugup dari mereka lebih tepatnya. Hanya saja Ten mampu memakai topeng pada wajahnya sehingga kegugupan itu dapat tersamarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Body is Intoxicating Potion - JohnTen [21+]
Fanfiction[WARNING 21+] Johnny &Ten Fanfiction BxB. Homophobic pls jangan salah lapak. Mohon bijak dalam membaca. MIX IND - ENG Adegan 18+ dan 21+ akan disajikan dengan bahasa inggris. - Ini adalah cerita yang sering kalian baca. Cerita antara Professor d...