23 - I Love You [END]

317 37 11
                                    

Merasa dingin, Ten terbangun dari tidurnya dan menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya. Ruangan yang biasanya hangat karena keberadaan Johnny sekarang terasa menjadi lebih dingin. Ia merindukan Johnny.

Ten menghela napas dan memeluk bantalnya, merasa marah pada dirinya sendiri. Cukup. Ini sudah keterlaluan. Saat Ten menjalin hubungan ia tidak pernah bersikap seperti saat ini. Terlihat kacau, tidak dapat berpikir dengan jernih, dan uring-uringan.

Ia ingin merasakan tubuh Johnny di sampingnya. Dan bahkan ingin mendengar komentar pedas yang keluar dari mulutnya, sifatnya yang tidak menentu membuat Ten menjadi salah tingkah saat menghadapinya. Ten merindukannya.

Ten membuka matanya dan segera beralih menjadi posisi duduk. Ia bersumpah bahwa saat ini ia bisa mendengar suara-suara yang datang dari ruang tamu. Apakah Kelly dan Nelly terbangun?

Sambil mengerutkan keningnya dan memeluk tubuhnya sendiri karena rasa dingin yang menghantam kulitnya, ia berjalan menuju arah pintu dan membukanya sedikit, mengintip dari dalam ruangannya.

Cahaya lampu dari ruang tamu membuat Ten menyipitkan matanya dan pada detik itu juga membuat seluruh tubuhnya membeku.

Johnny berada di sana!

Pria itu sedang duduk di lantai samping tempat tidur kedua gadis mungil itu. Salah satu dari mereka berada di pangkuannya.

Jantung Ten mulai kembali berdebar karena rasa senang yang menyelimuti seluruh tubuhnya.

Ia kembali.

Ia kembali.

Ya! Johnny kembali.

"Tuan Suh kau dari mana saja?" Kata Nelly, menggosok matanya yang mengantuk dengan tangannya. Sementara Kelly, bermain dengan dasi yang di kenakan Johnny. Nampaknya Johnny memiliki rasa sayang untuk kedua adiknya.

"Aku mengunjungi keluarga." Gumam Johnny.

Nelly menghisap ibu jarinya. "Aku ingat keluargamu, Tuan Suh. Ayahmu terlihat sangat tidak menyukai kami."

Tatapan aneh muncul pada wajah Johnny. Tapi, ia tidak mengatakan apa-apa.

"Ten bilang kau akan memiliki keluarga baru."

Tubuh Johnny menegang, itu terlihat dari bahunya yang tiba-tiba menjadi lurus. "Apakah ia mengatakan itu?"

Nelly mengangguk. "Ten sangat sedih."

Ten merasa wajahnya memanas. Apakah Nelly harus mengatakan itu pada Johnny?

Lagi-lagi Johnny menunjukkan ekspresi aneh di wajahnya. "Benarkah?"

"Ya. Ten menangis, aku sering melihatnya. Aku juga sedih." Kata Nelly. "Tuan Suh aku tidak mengerti. Mengapa kau akan memiliki keluarga baru? Kau memiliki kami. Aku, Kelly, dan Ten. Kami adalah keluargamu."

Ten menggigit bibirnya mendengar Nelly mengatakan itu. Mereka sama sekali tidak merasa takut saat mengatakan itu pada Johnny. Dapat disimpulkan bahwa dalam beberapa hal, anak-anak lebih berani dibandingkan orang dewasa.

Johnny membuka mulutnya lalu menutupnya kembali. Ini adalah pertama kalinya Ten melihatnya terpaku seperti itu. "Jangan khawatir, aku tidak akan memiliki keluarga baru."

Ten menghembuskan napasnya. Merasa cukup lega. Tapi, apakah itu sebuah kejujuran? Ataukah kebohongan yang dibuat Johnny agar Nelly tidak bertanya lagi?

"Bukankah kalian berdua seharusnya tidur?"

Kelly menghampiri Johnny, duduk di bagian paha nya yang lain. Kelly menatap Johnny dengan serius. "Kau juga sedih, Tuan Suh. Apakah kau mengalami sesuatu yang buruk?"

Your Body is Intoxicating Potion - JohnTen [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang