Chap 8

1.4K 159 22
                                    


Yg mau cerita lengkap nya dan tanpa skip, buruan yuk order pdf nya...

Tok tok tok

" Pete baby...buka pintunya na..." berkali-kali Ae mengetuk, namun tak ada respon sama sekali dari dalam kamar Pete.

" Baby ku mohon...izinkan aku masuk, biar ku jelaskan..." ucap Ae memelas, namun itu semua tak mempan karna Pete tetap bersikeras tak mau membuka pintu kamarnya.

Sebenarnya mudah bagi Ae untuk masuk, karena ia memiliki kunci cadangan kamar Pete. Namun Ae tak mau gegabah dan membuat Pete bertambah marah kepadanya.

" Sudahlah Ae...biarkan saja dia." cetus Ploy

" SAT !!" Ae langsung mencekik leher Ploy, membuat tubuh Ploy mundur ke belakang.

" Tutup mulut mu bitch...kau jangan membuat keruh keadaan. Sebaiknya kau cepat enyah dari sini...dan jangan coba menampakkan wajah mu lagi di sini, sekali kau muncul....maka bersiaplah aku akan membunuh mu..." ancam Ae, dan Ploy sangat tau kalau ancaman Ae itu tidak pernah main-main.

" Le_pas..." wajah Ploy langsung pucat, tenggorokan nya terasa tercekat. Cekikan Ae begitu kencangnya, hingga membuat Ploy sulit untuk bernafas.

" Ae...lepaskan !" Perth langsung menghampiri Ae dan Ploy, dan membantu Ploy agar terbebas dari cekikan Ae.

" Aarrgghh !!" erang Ae kesal

" Hahhh hhhh..." Ploy langsung mengais udara untuk bernafas, tubuhnya langsung lemas saat itu juga.

" Kau bisa membunuhnya Ae..." ucap Perth, menyadarkan Ae akan tindakan nya.

" Aku tidak perduli, tangan ku sudah berlumuran darah orang...jika ku tambah satu lagi tidak akan ada bedanya..." ucap Ae, seraya menatap tajam kepada Ploy

" Pergilah Ploy...kemasi barang-barang mu." ucap Perth

Tanpa membuang waktu lagi Ploy langsung masuk ke kamar Ae, dan tak lama kemudian Ploy keluar lagi setelah berganti pakaian.

" Aku pergi Perth..." ucap Ploy dengan rasa takut

" Hati-hati..." ucap Perth

" Pete...baby, buka pintunya na..." kembali Ae mencoba, namun tetap tak ada reaksi.

" Biarkan dulu Ae, mungkin Pete ingin sendirian dulu..." ucap Perth.

Dengan rasa malas Ae masuk ke kamarnya.

Sementara itu di dalam kamar, Pete berdiri di balkon kamar sembari melihat-lihat ke bawah.

" Jika aku kabur dari sini, bisa tidak ya...dan kalau aku loncat, sakit tidak ya...tapi_" Pete berpikir keras, mencoba menimbang-nimbang langkah apa yg akan ia ambil.

Hingga malam hari Pete tak juga keluar dari kamarnya, hal ini tentu saja membuat Perth dan Ae sangat cemas.

" Dia belum mau keluar dari kamarnya..." gumam Ae

" Ku pikir marahnya tidak akan lama, ternyata..." Perth menatap Ae, dan Ae pun balas menatapnya.

" Aku butuh kunci cadangan..." Ae beranjak dari duduknya

" Di ruang kerja..." Perth ikut berdiri, keduanya melangkah menuju ke atas.

Setelah mendapatkan kunci cadangan kamar Pete, keduanya langsung menuju ke kamar Pete.

Ae langsung membuka pintu itu, dan setelah berhasil ia langsung membuka pintu kamar Pete lebar-lebar.

" Baby..." Ae langsung masuk, begitu juga dengan Perth.

ARE YOU LOST... BABY BOY ? (END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang