Chap 18

1.1K 136 34
                                    


Vote dulu sebelum membaca, gratis nga perlu keluar biaya 😁

Happy reading



Satu minggu pencarian akhirnya menuaikan hasil, Max menemukan keberadaan mobil itu yg tengah parkir di sebuah Cafe.

Hampir satu jam Max menunggu di sebrang Cafe, hingga seorang pria keluar dari Cafe dan masuk ke dalam mobil itu.

Namun ada satu hal yg membuat Max terkejut, pria itu keluar bersama seorang gadis cantik yg cukup Max kenal.


" Tidak mungkin..." monolog Max.


Beberapa gambar telah Max ambil dengan kamera nya, sebagai bukti penyelidikan nya.


Secara diam-diam akhirnya Max mengikuti mobil sedan itu, hingga mobil itu berhenti di depan sebuah rumah.


Kembali Max mengambil gambar pria itu, dan juga rumah yg ada di depan nya.

.

.

.

" Kau yakin ?" Max mengangguk pasti, menampik keraguan Ae dan Perth saat ini.


" Awalnya aku pun terkejut boss, aku melihat nona Ploy keluar bersama pria itu. Dan sepertinya mereka cukup dekat..." ucap Max, menjelaskan.


Ae dan Perth saling tatap, dan terdiam. Kedua pria itu menatap beberapa lembar photo yg berserakan di atas meja.


" Selidiki lebih lanjut, cari tau hubungan Ploy dengan pria itu..." ucap Perth.


" Apa_kau tau...siapa pria yg bersama Ploy ?" tanya Ae ragu, dan Max mengangguk.



" Namanya Frank, dia seorang penjual jasa..." ucap Max.



" Penjual jasa ?" kening Ae dan Perth mengernyit, menatap Max tak mengerti.


" Dia orang sewaan, apa pun keinginan klien nya...asalkan bayaran nya bagus pasti akan dia terima." penjelasan Max barusan cukup membuat Ae dan Perth terkejut.



" Jika benar apa yg ku pikirkan, aku bersumpah...dia tidak akan ku biarkan hidup..." ucap Ae pelan, namun terdengar tajam.


" Kita harus susun rencana, biarkan dia yg mendekat kepada kita...dan itu tugas mu Ae, aku yakin Ploy akan segera menemui mu begitu kau menghubungi nya..." ucap Perth.


Ae menoleh ke samping, menatap sendu ke arah ranjang Pete. Kekasih manisnya itu masih belum sadar dari komanya, dan mata cantik itu masih saja betah terpejam.

.

" Sean, istirahatlah...kau kan baru saja sembuh." Sean hanya tersenyum tipis kepada Ae, dan mendaratkan bokongnya di sofa tepat di samping Ae.


" Terima kasih phi Ae, sudah membantu biaya rumah sakit untuk ku dan phi Pete. Aku tidak tau...apa yg akan terjadi bila phi Ae dan phi Perth tidak menolong kami..." ucap Sean.


" Tanpa kau minta, aku dan Perth pasti akan menolong mu dan juga kakak mu." ucap Ae datar.

Sesaat keduanya terdiam, hingga di kejutkan oleh kedatangan Perth dan Mean.

" Salam phi Perth, phi Mean..." sapa Sean, sembari memberi wai.



" Salam Sean..." sahut Perth dan Mean bersamaan.

" Sean, kau di sini..." ucap Perth, sembari melangkah mendekati ranjang Pete.

" Iya phi, aku ingin melihat phi Pete..." sahut Sean.

ARE YOU LOST... BABY BOY ? (END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang