Chap 11

1.4K 142 20
                                    

Hampir dini hari Ae baru kembali ke mansion, Ae langsung masuk ke kamarnya karena tak ingin menganggu tidur Pete.


Pagi pun menjelang, saat Pete bangun raut wajahnya menyiratkan kecemasan. Pete langsung turun dari ranjangnya, dan masuk ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya.


Perlahan Pete keluar dari kamarnya, dan menuju ke kamar Ae. Pelan-pelan ia membuka pintu kamar Ae, dan mengintip ke dalam kamar.


Ada rasa lega di hatinya saat melihat Ae yg tengah tertidur di ranjangnya, kemudian Pete memutuskan kembali ke kamarnya karna tak ingin menganggu tidur Ae.

.

.

" Makan siang dulu khun..." ucap bibi Oh, setelah selesai menyiapkan meja makan.


" Bibi...apa Ae tadi pagi tidak sarapan ?" tanya Pete, karena sejak pagi ia tak melihat Ae keluar dari kamarnya.


" Khun Ae tidak sarapan, dia pulang dini hari...dan bibi tidak berani membangunkan nya..." ucap bibi Oh

Pete hanya diam seraya menatap bibi Oh lekat.


" Khun Pete...bibi harap khun bersabar menghadapi sikap khun Ae. Dia memang seperti itu...tapi sesungguhnya dia sangat baik..." ucap bibi Oh


" Aku tau..." sahut Pete datar

" Ya sudah...khun Pete makanlah duluan, mungkin sebentar lagi khun Ae keluar dari kamarnya..." Pete hanya mengangguk tanpa suara, kemudian ia mulai menyantap makanan nya.


Hingga Pete selesai makan Ae tak kunjung keluar dari kamarnya, membuat Pete mendengus kesal dan memutuskan untuk menemui Ae di kamarnya.


Tanpa mengetuk lagi Pete langsung masuk ke dalam kamar, dan menghampiri ranjang.


Dengan sebal Pete menatap wajah Ae yg masih saja memejamkan kedua matanya, namun tatapan nya menyendu seketika saat melihat pinggang kanan Ae yg terbalut perban.


Perlahan Pete duduk di pinggir ranjang, dan menatap Ae lekat. Tangan nya bergetar terulur untuk menyentuh perban itu, namun ia ragu karena takut membangunkan Ae.

Cukup lama Pete terdiam, duduk di pinggir ranjang menunggu Ae bangun dengan tatapan yg tak putus menatap Ae lekat.

" Ngghh..." lenguh Ae, dan perlahan kedua matanya terbuka.

" Baby..." kaget Ae, begitu melihat Pete yg sedang duduk di sampingnya.

" Apa...karna ini_kau..." sendu Pete

Ae langsung bangun dari tidurnya, dan bersandar di headboard.

" Baby...tidak perlu cemas, ini cuma luka kecil..." ucap Ae

Pete tidak menjawab, tatapan nya terus tertuju kepada pinggang Ae. Tangan nya gemetar mencoba mengapai, namun ia ragu.

" Hanya luka goresan dan tidak parah, untuk beberapa hari sudah sembuh..." ucap Ae, berusaha menjelaskan agar Pete tidak khawatir lagi.

" Baguslah..." ucap Pete dengan nada dingin.

" Hah..." Ae mengernyitkan keningnya, menatap Pete tak mengerti. Padahal baru saja ia melihat wajah khawatir Pete, namun sekarang wajah itu terlihat sangat datar.

" Kenapa semalam tak memberitahu ku kalau kau pulang telat, apa kau tau...aku menunggu mu hingga larut malam. Jangankan pulang...bahkan pesan pun tak aku terima..." cicit Pete panjang

ARE YOU LOST... BABY BOY ? (END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang