Chap 20

1.3K 121 37
                                    

Ke esokan harinya penyiksaan mental pada Ploy terus berlanjut, Ae dan Perth terus menyiksa gadis itu tiada henti.

Bukan siksaan tubuh yg Ploy dapat, melainkan mental nya yg secara terus menerus di hajar hingga ketakutan melanda gadis itu.

Siang itu kembali Ploy menjerit histeris, saat ia di bawa ke sebuah ruangan yg di lapisi kaca tembus pandang.

Dengan paksa Max dan Joss menyuruhnya untuk menyaksikan kebuasan King saat menyantap tubuh Frank. Siang itu Frank merenggang nyawa di terkam oleh King, bahkan King mengoyak tubuh Frank dan melahapnya saat Frank masih bernafas.

Ploy, gadis itu histeris menjerit tak karuan hingga tak sadarkan diri. Ketika sadar dirinya telah berada di kandang nya kembali.


Ae dan Perth menatap Ploy nyalang, tak ada belas kasihan sedikit pun kepada gadis itu.
Kondisi Ploy sangat berantakan dengan tubuh yg kotor, rambut kusut masai dan jangan lupakan wajah cantik nya yg kini terlihat sangat mengenaskan.

Kedua matanya membengkak akibat seringnya menangis, lingkaran hitam matanya pun sangat jelas terlihat karena sering terjaga saat malam hari di karenakan ketakutan mendengar auman King.

" Apa kau punya kata-kata terakhir..." ucap Ae, dengan wajah datarnya.

Ploy sesengukan, seraya menatap Ae dengan tatapan penuh kebencian.

" Fuck you..." ucap Ploy lirih.

Ae hanya tertawa mendengarnya, tak perduli kalau gadis itu baru saja mengatai nya.

" Kau harus terima konsekuensi nya Ploy, inilah hukuman untuk mu...karena berani menyakiti milik kami..." cetus Perth.

" Kau pun sama gilanya dengan Ae...kalian berdua sama-sama gila..." lirih Ploy, yg sudah memilih pasrah akan nasib nya hingga tak perduli lagi kalau kata-katanya akan membuat kedua pria itu marah.


" Kau benar...kami memang dua orang gila, tapi kegilaan kami cukup beralasan. Sedangkan kau...kau pun wanita gila, yg mengejar cinta tanpa memikirkan akibatnya. Bahkan kau bermain kotor untuk mendapatkan apa yg kau inginkan...dasar wanita bodoh !" ucap Ae panjang.

Ploy menangis mendengarnya, ucapan Ae memang benar adanya. Karena mengejar cinta yg tak pasti ia dengan nekat berusaha menyingkirkan orang lain, padahal cinta nya hanya bertepuk sebelah tangan saja.


" Hahaha hahaha..." tiba-tiba Ploy tertawa terbahak-bahak, bahkan tak perduli saat Max menghardik nya agar diam.

Gadis itu terus tertawa, namun setelah itu ia meraung kencang sembari menjambaki rambut panjangnya.


" Shiaa...dia gila." gumam Ae.


" Sepertinya begitu...dia gila karna mentalnya lemah..." cetus Perth.

" Bagaimana boss ?" tanya Max.

" Biarkan saja dia seperti itu untuk sementara, jika sadar lempar ia pada King...tapi jika dia ternyata gila benaran, bawa saja ke rumah sakit jiwa..." putus Ae santai.


Dengan wajah datar Perth pergi meninggalkan ruangan itu, sementara Ploy terus berteriak sambil tertawa.
Sepertinya gadis itu sudah benar-benar gila, karena tidak sanggup menghadapi siksaan bathin yg ia terima selama dua minggu di sekap.

.

.

.

" Apa kau sudah siap ?" Perth mengangguk mantap, menjawab pertanyaan Ae.

ARE YOU LOST... BABY BOY ? (END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang