5

130 31 2
                                    

Kedua mata Jun tidak bisa lepas dari Ren yang duduk di sampingnya. Gadis itu makan dengan khidmat, penuh etika--berbeda 180 derajat seperti saat ia melihatnya di acara kostum International Day beberapa waktu lalu. Cara Ren berpakaian, tersenyum, berbicara kali ini membuatnya yakin kalau gadis itu memang anak pemilik perusahaan Leetec. Bahkan saat memasuki ballroom, gadis itu tidak segan mengaitkan tangan pada lengannya sampai Jun terdiam saking terkejutnya dengan sikap Ren.

"Jun?" Saat itu Ren memanggilnya heran, ia melambaikan salah satu telapak tangannya di muka Jun.

"E-eh?"

"Kita jadi masuk tidak?" Tanya Ren santai, berbanding terbalik dengan Jun yang merasa kalang-kabut apalagi degup jantungnya terasa sangat cepat, lebih cepat dari biasanya.

"Jadi!" Jawab Jun mantap lalu memegang tangan Ren dan membawa gadis itu masuk ke dalam Ballroom.

Seperti yang ia duga, semua mata tertuju kepadanya dan Ren begitu mereka memasuki ruangan mewah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti yang ia duga, semua mata tertuju kepadanya dan Ren begitu mereka memasuki ruangan mewah itu. Bahkan kedua orangtua Jun langsung menyuruhnya mendekat agar bisa berbincang kembali dengan Ren yang jarang muncul di acara seperti itu.

Setelah melewati berbagai komunikasi formal dengan kedua orangtua dan beberapa kolega perusahaan, Jun dan Ren pun bisa beranjak menghampiri tiga anggota Sahae yang duduk di salah satu meja lingkar yang berada di Ballroom itu. Hal yang melegakan karena Jun tidak begitu suka dengan keformalitasan yang membosankan.

"Kau diancam apa oleh Jun?" Tiba-tiba Soonyoung menyahut pada Ren yang sudah menyelesaikan makan malamnya dengan tenang. Mendengar sahutan itu membuat Jun menegakkan tubuh di kursi ia bersidekap lalu memandang Ren, menunggu jawaban gadis itu.

Ren melebarkan mata. "Ancam?"

"Iya." Kata Soonyoung dengan dua alis hampir bertaut. Pria itu lalu mengarahkan jari telunjuknya ke Jun. "Dia mengancammu datang, kan?"

"Ancam bagaimana? Tentu saja tidak." Elak Ren heran.

"Jadi, kau mengiyakan ajakan Jun ke sini, Ren?" Kali ini Jihoon yang bertanya, ikut penasaran dengan alasan gadis itu mau datang ke acara makan malam perusahaan Ayah Jun.

"Jadi, kau mengiyakan ajakan Jun ke sini, Ren?" Kali ini Jihoon yang bertanya, ikut penasaran dengan alasan gadis itu mau datang ke acara makan malam perusahaan Ayah Jun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Summertime [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang