Ren menatap tangannya yang digenggam Jun dengan erat. Pagi-pagi, jam 9 waktu New York, pria itu mengetuk pintu kamarnya dan mengajak sarapan di salah satu breakfast cart terenak di New York. Ren ingin menolak tapi ia tahu pria itu tidak akan menyerah sehingga ia mengiyakannya, membiarkan tangannya dipegang pria itu agar tidak hilang di antara kerumunan manusia yang ramai berjalan di sisi bangunan tinggi sepanjang jalan menuju lokasi tersebut.
"Tempatnya di mana, Jun?" Tanya Ren sedikit gusar karena ia sudah berjalan selama 8 menit menuju lokasi sarapan mereka tapi belum juga sampai--bahkan Ren harus menahan rasa lapar setiap melewati penjual makanan yang mereka lewati daritadi.
"Sedikit lagi." Jawab Jun tanpa memalingkan wajah dari jalanan di hadapannya.
"Kau pernah ke sana sebelumnya?"
"Pernah bersama Jihoon. Nama gerobaknya Mama Jo's. Semua menunya enak, Ren. Kau harus mencobanya."
"Kau pernah mencoba semua menunya?" Tanya Ren sedikit memajukan tubuh agar bisa memandang Jun yang sudah melipat bibir sambil menggelengkan kepala menjawab pertanyaannya, "belum, sih."
Entah mengapa tawa Ren menguar. Ia menyikut pinggang Jun pelan lalu melangkah dengan riang menuju Mama Jo's yang membuatnya penasaran itu. Tadinya ia ingin mengomel tapi wajah Jun cukup menggemaskan saat mengaku tidak pernah mencoba semua menu breakfast cart Mama Jo.
"Aku yakin makanannya enak! Tapi aku akan merekomendasikanmu Sandwich Bialy karena aku baru mencoba menu itu dengan kopinya." Kata Jun tidak bisa menyembunyikan senyum saat melihat perubahan raut wajah Ren di sisinya.
Ren pun mengangguk. Rencananya, ia juga akan menanyakan menu rekomendasi kepada penjual sarapan itu. Pasti ada menu yang paling enak di sana dan ia tidak sabar untuk makan karena perutnya makin bergelemetuk.
"Setiap ke New York, aku pasti sarapan di hotel, Jun. Aku tidak pernah berani mencoba sarapan di pinggir jalan seperti ini." Kata Ren tiba-tiba sambil mendongak, memperhatikan langit disela bangunan pencakar langit yang tetap terlihat megah di pagi hari. Ia tersenyum melihat pemandangan itu, merasakan kebebasan yang menggugah hati.
"Aku pun. Tapi waktu itu, aku dan Jihoon sedang malas sarapan di hotel dan kami berdua memutuskan untuk jalan-jalan sampai menemukan Gerobak Mama Jo."
"Kapan?" Tanya Ren penasaran.
"Tahun lalu? Aku merayakan tahun baru bersama Jihoon di New York."
"Wonwoo dan Soonyoung juga ikut?"
Jun terkekeh. "Tidak. Kami tidak harus selalu bersama setiap liburan, Ren."
"Siapa tahu? Sejak SMA kalian kan memang tidak terpisahkan." Kata Ren dibalas tepukan halus oleh Jun di kepalanya.
"Aku dan kau juga tidak terpisahkan saat TK."
"TK." Ren mendengus lalu tertawa karena merasa geli mengingat kebiasaannya mengikuti Jun bermain saat mereka masih kecil.
Keduanya masih ingin melanjutkan perbincangan tapi harus tertahan karena tujuan mereka sudah tampak di depan mata. Ada tiga orang yang mengantre di depan Gerobak Sarapan yang terletak di depan kantor People's United Bank itu dan Jun segera ikut mengantre bersama Ren di sisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summertime [Complete]
FanfictionSetiap sekolah punya bintangnya masing-masing. Begitu pula dengan sekolah Lee Ren, perempuan berambut hitam panjang yang selalu suka berdiam di satu sisi perpustakaan sekolahnya. Lee Ren bersekolah di sebuah Sekolah Swasta Internasional sejak ia TK...