7

122 29 1
                                    

Semesta Ren akhir-akhir ini jadi aneh. Di saat ia harus fokus dengan pendaftaran universitas yang diinginkan orangtuanya, ia malah terperangkap dalam dunia Sahae yang penuh dengan ketidakadilan. Tentu saja Ren tidak suka ikut campur, tapi sekarang ia malah duduk berhadapan dengan Soonyoung--yang kedua matanya menyipit tajam kepada Seokmin, korban Tiger Mail yang kini duduk di sisinya.

"Kenapa Ren?" Tanya Soonyoung tegas, sempat melirik Ren tajam lalu menumpu pandangan ke Jun yang hanya bisa mengedikkan bahu, pria itu rupanya sama tidak pahamnya dengan Soonyoung.

"Em... dengarkan penjelasan Seokmin dulu."

"Aku tidak butuh penjelasan." Elak Soonyoung cepat tapi Ren menggelengkan kepala.

"Dengarkan dulu, nanti aku belikan jaket harimau dari brand xx." Ujar Ren sambil menjentikkan jari.

"Case phone Harimau?"

"Case phone Harimau?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke. Apalagi?"

"Funko Pop--"

"Oke."

"Lima." Lanjut Soonyoung sempat terpotong membuat Ren menghela napas panjang tapi tetap mengiyakan tawaran temannya itu.

"Oke. Apa penjelasannya?" Tanya Soonyoung kembali ke mode seriusnya meski sempat memperlihatkan raut wajah kekanakan saat mendengar tawaran Ren yang sangat ia suka.

"Aku... tidak... p-per--"

"Kau bisa bicara dengan jelas?" Jihoon menyahut, daritadi pria itu duduk di salah satu sofa berhadapan dengan Jun. Sedangkan Wonwoo tampak santai mendengarkan dari pantry ruangan Sahae sembari menyesap kopi di sana.

"Aku tidak pernah mengirimkan senior Sonyoung pesan apapun! Aku tidak punya nomor senior Soonyoung maupun anggota Sahae lainnya!" Seokmin berseru dengan bibir bergetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak pernah mengirimkan senior Sonyoung pesan apapun! Aku tidak punya nomor senior Soonyoung maupun anggota Sahae lainnya!" Seokmin berseru dengan bibir bergetar. Pria itu menundukkan kepala, sedikit kikuk saat menyadari suaranya terlalu besar karena merasa takut dengan tekanan yang ia dapatkan hari ini.

Soonyoung mendecakkan lidah, masih tidak percaya dengan ucapan Seokmin.

"Aku sudah cek ponselnya, dan memang tidak ada nomor kalian di sini. Kau bisa kasih lihat nomor yang mengirimkanmu pesan, Soonyoung?" Tanya Ren kemudian, ia sama gugupnya dengan Seokmin tapi berusaha tenang karena merasa tidak punya urusan apa-apa dalam masalah ini, ia hanya mencoba membantu meski tidak mengharapkan apa-apa.

Summertime [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang