Chapter 9

1.5K 171 3
                                    

" am i worth it?"

Euphoria memenuhi tensi antara sasuke dan sakura, mata onyx nya sudah penuh akan bayang-bayang sakura saja saat ini. Gadis haruno di hadapan nya, bagaimana cara sasuke menjelaskan kecantikan nya saat ini. Ia sungguh terpaku dengan pesona sakura hingga hanya memperhatikan sakura beberapa menit dan buyar di karenakan tawa sahabat idiot nya. Sasuke memutar mata nya kesal, dan menatap tajam mereka berdua.

" apa kau hanya akan mematung tanpa menyuruh tamu duduk?" sindir ino, membuat sakura memerah malu karena ia sadar sasuke hanya diam memerhatikan diri nya sedari tadi.

"berisik" celetuk sasuke namun tetap menjalankan perintah ino, " biar aku" sasuke mengambil alih lengan sakura dan memegang pinggang kecil nya untuk berjalan bersama nya. Ino dan hinata tersenyum bersama.

Sekarang ino,hinata,sakura,sasuke,naruto dan sai duduk di bangku khusus yang sudah di sediakan yang dekat dengan panggung kecil di mana terdapat kue beberapa tingkat yang sangat mewah dengan karangan bunga yang di buat keluarga haruno. Selama acara sasuke terus menggenggam tangan sakura, dan gadis itu tidak bisa mengelak ia meyukai nya.

"selamat malam para tamu yang sudah datang di acara ulang tahun pernikahan ku dengan suami ku tercinta fugaku" sambutan dari ibu sasuke mengundang gelak tawa para tamu yang hadir, sakura ikut tersenyum.

Kedua orang tua sasuke sangat mesra di atas panggung sambil membuka acara dengan pemotongan kue mereka, " selain acara kami berdua, kami ingin mengumumkan bawa putra pertama kami uchiha itachi resmi bertunangan dengan shion dan akan menikah dua bulan mendatang mohon dukungan nya"

Itachi dan shion berdiri untuk membungkuk memberi salam kepada semua tamu yang hadir, dan kembali duduk. " doakan putra kedua kami uchiha sasuke mendapatkan gandengan ya mina san'' hal itu mengundang tawa naruto dan lain nya dengan keras. Sasuke hanya mengehela nafas kasar.

Pesta pun berjalan dengan lancar, beberapa tamu sudah pamit pulang dan meninggalkan keluarga sasuke dengan sahabat sasuke saja bersama tunangan itachi yang berbincang hangat di ruang tamu selama sudut lain di bersihkan oleh banyak pelayan.

"apa kau haruno sakura?" pegangan tangan ibu sasuke membuat sakura kaget.

"a-ah iya bibi aku haruno sakura, salam kenal"

"kami sama kau sangat cantik, jangan panggil aku bibi panggil saja kaa-san" mata emerald sakura membulat sempurna namun hanya bisa mengangguk sambil tersenyum. Pandangan sakura hanya lurus dan kedua orang tua sasuke sudah mengetahui hal ini dari itachi bahwa sakura tidak bisa melihat. Sasuke tersenyum tipis melihat ibu nya membuat sakura nyaman membicarakan banyak hal.

" bibi mikoto dan paman fugaku selamat atas pernikahan kalian yang sudah panjang ini ya" ucap ino begitu juga hinata dengan sedikit membungkuk.

"ah ya ampun dua gadis cantik lain nya, terimakasih banyak sudah datang ya"

Setelah itu mereka berempat pulang lebih dahulu dan ino mengancam sasuke untuk mengantar sakura dengan benar. Lelaki uchiha itu hanya mengangguk menanggapi ino yang sangat bawel bagi nya.

"sakura chan kenapa tidak menginap saja?"

"menginap? Aku rasa itu... agak menganggu kalian"

"tidak ada yang bilang begitu sayang pakailah kamar tamu, pelayan tolong siapkan kamar untuk nona haruno. Tenang saja kaa-san sudah izin dengan orang tua mu"

Sakura rasa akan sangat panjang jika ia harus menolak jadi nya ia hanya mengangguk pasrah, sasuke yang mendengar nya sangat senang karena akan berlama-lama bersama sakura. Sekitar pukul sebelas malam sakura sudah memakai piyama tidur yang di sediakan dengan make up yang sudah di bersihkan di bantu oleh pelayan di rumah sasuke. Sakura terheran ada berapa banyak pelayan di rumah ini, rasa nya memang besar sekali saat ia berjalan ke sana sini. Sekarang sakura sudah berada di atas kasur yang sangat empuk hingga rasa nya tubuh sakura tersedot bagian kasur yang ia tiduri. Ia tidak bisa tidur karena mengingat bagaimana sasuke memperlakukan nya tadi, senyum nya melebar. Sakura kasmaran.

Pintu kamar yang sakura tempati terbuka membuat sakura kaget dan langsung duduk dari posisi tiduran nya, " kaa-san?"

"bukan, ini aku"

Suara sasuke, terdengar sasuke kembali menutup pintu dan tidak lama kemudia sakura merasakan kasur di naiki oleh sasuke.

"kenapa kau belum tidur?"

"aku...tidak apa-apa hanya belum bisa"

Hening. Sakura sedikit menggigit bibir bawah nya canggung.

"uhm... kau sendiri kenapa belum tidur?"

"aku baru menyelesaikan beberapa tanda tangan berkas" sasuke beranjak dari kasur dan membuka jendela kamar yang terdapat balkon. "kau ingin merasakan udara malam?"

Sakura tersenyum mengangguk, lelaki uchiha itu pun menghampiri sakura dan menuntun nya ke arah balkon. Sakura menggengam pegangan besi yang terdapat di balkon, dingin. Mungkin karena udara malam dan juga cuaca yang memang sedang dingin. Sasuke memperhatikan wajah sakura yang terkena sinar bulan, semakin cantik sungguh cantik gadis di samping nya ini.

" tsuki ga kirei desune" bisik sasuke.

Sakura sedikit kaget dengan ucapan sasuke, maksud nya ia tidak bodoh untuk tahu apa arti dari itu. Bulan nya sangat indah, yang berarti sasuke sedang berkata dia menyukai sakura. Gadis haruno itu mengangguk perlahan, wajah nya terkena terpaan angin malam yang dingin.

"sakura"

Gadis yang di panggil menolehkan kepala nya ke sumber suara.

Cup.

Sakura merasakan bibir sasuke menempel ke bibir nya yang terasa dingin. Ia melepaskan kecupan singkat itu, wajah sakura memerah. Sasuke kemudian memeluk pinggang sakura dan menarik nya ke dalam dekapan tubuh nya, sakura memeluk sasuke kembali dengan erat.

"apakah aku pantas menerima cinta mu?" bisik sakura.

Sasuke mengangguk dan sakura dapat merasakan nya, perlahan air mata sakura menetes dengan isakan kecil.

"aku jatuh cinta juga pada mu sasuke kun, tapi aku merasa tidak pantas mendapat cinta dan kasih sayang mu... maksud ku, aku cacat tidak dapat melihat aku tidak ingin kau lelah suatu hari dan meninggalkan ku karena keadaan ku yang-"

Bibir sakura kembali di bungkam oleh sasuke, bibir lelaki uchiha itu sedikit menekan dan membuka mulut sakura. perlahan memagut nya hingga sakura ikut kembali memagut benda kenyal yang membungkam nya itu, sakura mencengkram baju bagian bahu sasuke. Ciuman ini terasa lembut dan manis, kedua nya terus saling memagut bibir satu sama lain dengan perlahan dan menekan. Seakan-akan sasuke ingin sakura tahu lewat ciuman ini bahwa ia tulus dan benar-benar menginginkan diri nya dengan utuh. Dingin nya angin malam mengalahkan kehangatan yang sedang mereka salurkan lewat ciuman lembut itu, dengan terakhir sasuke mengigit bibir bawah sakura dan melepaskan nya secara perlahan. Nafas mereka berdua beradu pelan dengan kening yang sama-sama menempel.

"jangan berpikir seperti itu"

Baru sakura ingin membuka mulut untuk bicara, sasuke kembali menciumi bibir nya dengan sedikit penekanan dan agresif. Sakura memejamkan mata nya kembali dan memeluk sasuke dengan erat, membiarkan bibir nya menjadi benda adiktif bagi sasuke malam ini dan untuk seterusnya. Pelukan sasuke yang semakin mengerat di pinggang kecil sakura menandakan ciuman yang ia buat semakin dalam, gadis haruno itu hanya bisa menyeimbangi ciuman lelaki di hadapannya ini dengan perlahan. Dan menenggelamkan pikiran nya ke dasar lautan yang di buat sasuke semakin dalam dan dalam.

Biarkanlah bulan dan malam yang indah inimenyaksikan kedua insan yang akhir nya menemukan jawaban dari takdir merekamasing-masing.

to be continue...  

I Love My Blind GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang