Chapter 14

1.4K 137 1
                                    

" Let me..."

Terlahir dengan sendok emas membuat kehidupan sasuke selalu mudah untuk di jalani, dengan aset kekayaan yang di labeli tidak akan pernah habis sasuke sudah di rencanakan punya hidup yang seperti apa. Kedua orang tua sasuke mungkin buka tipe yang strict untuk memaksa kedua putra nya melanjutkan perusahaan mereka, tetapi baik itachi ataupun sasuke merasa mereka punya tanggung jawab akan hal itu. Di tambah mereka berdua adalah generasi uchiha termuda dan terakhir dari kedua ayah dan ibu nya, dunia mereka seakan-akan sudah di labeli menjadi penerus perusahaan dan belajar dunia bisnis sejak sekolah menengah atas. Bahkan itachi mempelajari itu semua sejak sekolah menengah pertama, jadi jangan heran jika perusahaan uchiha menjadi lebih-lebih meluas dengan total kekayaan yang tak terhitung.

Sasuke tidak pernah merasa bahwa ia menyesal atau benci melakukan pekerjaan nya menjadi penerus perusahaan kedua orang tua nya yang memang sudah turun menurun, hanya saja karena ia sejak kecil mudah sekali mendapatkan sesuatu dengan hadiah tuhan otak yang pintar dan jenius juga rasa nya setiap hari yang ia jalani sangat membosankan dan monoton. Rasa nya jika ia tidak bertemu dengan naruto, sai atau pun shikamaru pada saat itu ia mungkin sudah mati dengan alasan snagat bosan. Di karenakan itu ia tidak terlalu bisa merasakan emosi seseorang atau pun peka terhadap orang sekitar nya, hingga ia menginjak usia dua puluh satu dan bertemu dengan gadis bernama sakura.

Haruno sakura, gadis cantik yang membuat sasuke sukses terpesona pertama kali melihat nya. Orang yang tidak banyak berbicara seperti sasuke mendadak ingin sekali menceritakan banyak hal kepada gadis haruno itu, semenjak hari itu sakura tidak pernah lenggang di dalam pikiran nya. Kehadiran nya benar-benar membawa sasuke kepada hal yang lebih baik seperti ia merasa mempunyai tujuan selain di pekerjaan nya, seakan-akan sasuke mempunyai kunci hidup untuk merasa lebih lengkap selain dengan keluarga dan sahabat nya. Dia tidak pernah merasakan ini sebelum nya, dan gadis itu melakukan entah apa kepada nya hingga ia seperti ini. Seakan-akan semua emosi yang tidak pernah ia rasakan muncul ke permukaan dan ia bisa mengekspresikan nya. Marah,senang,sedih dan macam jenis emosi lain nya yang membuat perasaanya naik turun. Jatuh cinta terasa semenyenangkan itu untuk nya, di tambah ia bertemu orang yang tepat seperti seorang sakura adalah sebuah keberuntungan.

Ke esokan hari nya pada sore hari sakura dan sasuke sampai ke negara tujuan mereka yaitu Amerika, sesampainya di sana beberapa pelayan membantu membawa koper dan sudah tersedia supir yang akan mengantar mereka ke rumah sakit di mana shikamaru bekerja. Di dalam mobil sakura tertidur karena jetlag yang ia rasakan, tangan sasuke tidak berhenti membelai kepala sakura dengan lembut selama ia tertidur.

' bertahanlah sakura, aku akan membuat mu kembali bahagia dan semangat menjalani hidup mu' batin sasuke berkata demikian sambil memperhatikan wajah sakura.

Sesampai nya di rumah sakit shikamaru beserta asisten nya segera membawa sakura dengan kursi roda untuk pemeriksaan utama bersama profesor jefrey yang di bicarakan oleh shikamaru. Sementara sasuke mengurus segala administrasi selama sakura akan melakukan operasi dan penanaman sel punca beserta rawat inap nya. Rasa nya jantung sasuke saat ini berdebar dengan keras, ia sangat senang bahwa sakura tidak menolak permintaan nya meskipun pada awal nya ada kesalahpahaman. Tanpa sadar pun sasuke terus melaporkan kegiatan kepada kedua orang tua nya begitu juga kedua orang tua sakura lewat pesan. Shikamaru meminta sasuke untuk terus mendampingi sakura selama pemeriksaan, wajah serius sasuke membuat shikamaru tersadar bahwa rival nya ini saat sekolah sekarang sudah menjadi laki-laki sejati yang jatuh cinta dengan dalam sama seperti diri nya.

Profesor itu memeriksa beberapa bagian di mata sakura memakai senter khusus medis dan memeriksa bagian kepala sakura yang memang terbentur di saat kecelakaan terjadi. Profesor jefrey itu menganggukan kepala nya dan meminta shikamaru untuk mencatat beberapa indikasi yang perlu di fokuskan kepada sakura. Tangan sakura mengepal karena merasa sangat gugup, sasuke yang melihat itu menggenggam tangan sakura dan mengelus nya. " daijoubu" bisik sasuke, gadis itu tersenyum mendengar suara kekasih nya.

I Love My Blind GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang