Obsessed
"(Name), ada yang mencarimu!" Perkataan dari asisten pribadi sekaligus sahabat (Name) membuat (Name) mendengus kesal. Ia sudah bisa menebak siapa orang yang dimaksud mencarinya itu.
"Bilang saja aku sedang tidak ada di kantor." Jawab (Name) masih sibuk dengan setumpuk laporan di hadapannya.
"Oh, tadi dia bilang bahwa dia tau kamu di sini dan tidak akan pergi sebelum kamu menghampirinya."
(Name) meremas pena di tangannya dengan kesal. Pada akhirnya ia beranjak dari tempat duduknya dan mengalah.
Irisnya menatap malas ke arah pria yang tampak duduk dengan tenang di ruang tunggu kantornya.
"Bisakah satu hari saja kamu enyah dari depan wajahku dan tidak menggangguku?" Tanya (Name) dongkol.
Pria bersurai putih panjang itu bangkit dari duduknya dan mendekati (Name). Seulas seringai terbit di bibirnya.
"Akan aku kabulkan setelah kamu setuju untuk jadi kekasihku."
Hajime Kokonoi terobsesi untuk menjadikan (Name) sebagai miliknya.
"Aku akan memanggil security." Ucap (Name).
Koko mengusap pipi (Name), "Kamu tau mereka tidak akan berani mengusirku."
(Name) mencengkram pergelangan tangan Koko dan menghempaskan tangan pria itu.
"Aku membelikanmu kalung." Koko mengulurkan sebuah kotak merah ke arah (Name).
"Tidak butuh." Jawab (Name). "Yang aku butuhkan kamu pergi sekarang juga."
Koko mendengus.
"Baik, aku pergi. Namun tunjukkan dulu senyumanmu."
(Name) tersenyum manis, "Enyahlah ke neraka, Kokonoi."
"Aku pasti akan mengajakmu ikut kalau begitu." Balas Koko.
(Name) berbalik pergi begitu saja sembari memasang raut datar.
........."Aku pusing sekali." Keluh (Name) sembari mengacak acak surainya dongkol.
"Kamu berani sekali dengan dia. Maksudku, kamu tau kan dia itu siapa." Ucap sahabat (Name).
"Tau. Bajingan keparat." Jawab (Name) dengan wajah suram.
"Aku serius."
"Siapa yang peduli kalaupun dia eksekutif organisasi kriminal nomor satu di Jepang!? Yang aku tau dia itu keparat dan aku ingin dia berhenti menggangguku."
"Ayolah, bukannya dia tidak buruk juga."
"Aku rasa ada yang salah dengan syaraf di otakmu. Cepat cepatlah berobat ke dokter." Ucap (Name).