Toxic
A guy like you should wear a warning
-"Aku mau putus!" Kata kata itu meluncur dari bibir wanita itu. Ia menatap penuh amarah pria yang ada di hadapannya.
"Begitu, jadi kamu mau meninggalkanku." Pria bersurai putih itu menganggukan kepalanya, bertingkah seakan akan ia paham.
"(Name) yang sangat aku cintai ingin meninggalkanku."
(Name) mengepalkan tangannya kuat kuat. "Jangan berlagak seakan aku yang jahat di hubungan ini, brengsek! Kamu menjadikanku taruhan berjudi semalam!"
(Name) memukul dada Izana. Sementara Izana masih diam di tempatnya.
"Aku muak dengan semua tingkah lakumu, aku mau putus dan peduli setan kamu setuju atau tidak." Ucap (Name).
"Aku pasti akan menemukan sosok yang lebih baik setelah aku terlepas dari bajingan sepertimu." Desis (Name) lalu melangkah pergi meninggalkan Izana.
Semalam sebelumnya.......
(Name) mengernyit menatap tempat dimana Izana membawanya. Pria itu mengajak (Name) pergi ke luar sebelumnya, namun Izana tidak memberitahu mereka akan kemana.
Dan tidak (Name) sangka bahwa kekasihnya itu membawanya ke sebuah kasino.
"Mengapa kita ke sini?" Tanya (Name).
Izana tersenyum manis, "Tenang saja dan cukup percaya padaku."
Izana merangkul pinggang (Name) dan mengajaknya mendekat ke sebuah meja. Di meja itu terdapat beberapa orang pria dewasa. Dan salah satunya segera tersenyum lebar melihat Izana.
"Izana, dengan datangnya kamu, aku anggap kamu setuju dengan tantanganku." Ucap pria itu sembari menyeringai.
Tatapan Izana menajam, "Tentu, tidak mungkin aku tidak menerima tantangan darimu."
"Dan taruhannya, adalah kekasihmu yang manis ini bukan?" Pria itu melirik (Name).
(Name) ketakutan dan mundur. Ia menatap Izana, meminta klarifikasi dari pria itu.
"Tentu. Kamu bisa memiliki kekasihku untuk semalam." Jawab Izana tanpa beban.
Suara tawa membahana terdengar. Pria itu maju mendekatvdan menggenggam dagu (Name), memaksa (Name) untuk menatap ke arahnya.
"Nona, kamu dengar? Kekasihmu sendiri menjadikanmu barang taruhan." Pria itu menyeringai. .
"Tapi tidak apa, aku akan memenangkan judi malam ini dan memperlakukanmu dengan lebih baik." Pria itu menarik tangan (Name) dan menunduk, hendak mengecup punggung tangan (Name).