Revenge
Mungkin akan terdengar mustahil di telinga orang awam, Rindou Haitani-penguasa Roppongi dan seorang eksekutif Bonten-bisa bertekuk lutut pada satu orang wanita.
(Name) adalah sosok yang membuat Rindou gila dan mabuk kepayang. Rindou rela melakukan apapun untuk gadis itu.
(Name) bukan orang kaya, ia bekerja sebagai pegawai biasa di salah satu perusahaan di Tokyo. Gayanya sederhana. (Name) juga bukan gadis yang dekat dengan dunia malam. Banyak wanita yang lebih cantik yang menginginkan Rindou.
Tapi tetap saja. Tatapan Rindou hanya tertuju pada (Name). Kelembutan hati dan kasih sayang (Name) lha yang membuat Rindou jatuh cinta pada (Name).
Gadis itu menyelamatkan Rindou dari kematian.
Rindou bersandar pada dinding lusuh di belakangnya. Tubuhnya merosot. Tangannya menekan luka di perutnya. Tidak hanya di perut, ada luka tembak di bahu dan kakinya.
Pelurunya habis.
Misinya kali ini entah bagaimana bisa diketahui oleh kepolisian. Ia terkepung. Anak buahnya saat ini pasti sudah tertangkap semua.
"Aniki tidak bisa dihubungi. Sanzu dan Kakucho juga." Gumam Rindou.
Apa ia akan mati?
"Permisi? Ada orang?" Suara dari ujung gang sempit itu membuat Rindou menoleh. Dapat ia lihat siluet seseorang.
"Pergilah." Ucap Rindou dingin.
"Um, aku hanya ingin memastikan apa kamu baik baik saja?"
Bukannya menjauh, siluet itu malah mendekat. Kini dapat Rindou lihat dengan jelas sosok dibalik siluet itu.
Sosok wanita manis dengan pakaian formal. Surainya tampak dicepol rapi. Dapat Rindou lihat ekspresi terkejut di wajah itu.
"Kamu baik baik saja?!"
"Apa kamu buta? Menurutmu saja bagaimana!" Ketus Rindou.
"Apartemenku di dekat sini, aku bisa membantumu." Ucap wanita itu.
Rindou membuang muka, "Tidak butuh."
Bukannya pergi, wanita itu malah berusaha memikul tubuh Rindou. Hal itu membuat Rindou terperanjat.
"Apa yang kamu lakukan!?" Bentaknya.