Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sore ini hujan turun dengan deras dan angin berhembus cukup kencang membuat orang orang memilih menetap di dalam rumah. Gadis yang baru beranjak remaja itu mengeratkan cardigan yang melapisi seragam sekolahnya.
Tangannya setia menggenggam payung, melindunginya dari tetesan air hujan.
"Dingin, aku ingin cepat sampai rumah." Gumam (Name) lirih.
Karena itu ia mempercepat langkahnya. Rumahnya hanya berjarak beberapa meter lagi.
"Meow."
Suara itu membuat (Name) menghentikan langkahnya. Ia menoleh ke kanan dan kiri, mencari sumber suara itu.
Tatapannya langsung tertuju pada kotak lusuh yang nyaris hancur karena terkena hujan. Dan di dalamnya ada seekor anak kucing yang tampak menggigil.
"Astaga!" Pekik (Name) dan segera berlari mendekati kotak itu.
Ia segera membawa kucing itu ke dalam pangkuannya, membuat hewan itu ikut terlindung dari air hujan. Merongoh saku roknya, (Name) mengeluarkan sapu tangan dan membersihkan bulu kucing itu.
"Siapa orang kejam yang tega membuangmu." Gumam (Name) dengan wajah prihatin.
"Itu kucing yang lucu."
Suara itu membuat (Name) menokeh. Tatapannya tertuju ke arah seorang laki laki dengan surai hitam panjang yang dikuncir satu. Kacamata berlensa tebal yang bertengger di wajahnya membuat pria itu benar benar terlihat culun.
Ia berjongkok di samping (Name) dan mengusap lembut bulu kucing di pangkuan (Name).
"Kamu berniat merawatnya?" Tanya pria itu.
(Name) mengernyit, "Entahlah. Ibuku alergi bulu kucing, mungkin aku akan membawanya ke rumah dan mencarikannya majikan baru."
Pria itu diam sejenak sebelum akhirnya tersenyum ke arah (Name).
"Ayo kita rawat bersama kucing ini." Ajaknya.
"Huh? Aku bahkan tidak mengenalmu." Jawab (Name).
Pria itu tersenyum dan mengulurkan tangannya, "Baji Keisuke! Siapa namamu?"
"(Name)." Jawab (Name).
"Nah (Name), bagaimana? Aku akan membawa kucing ini ke apartemenku, tapi kamu harus membantuku merawatnya." Ucap Baji.
