Ran x Reader

3.5K 378 36
                                    

Player

Pria dengan surai dikepang dua itu bertopang dagu sembari menatap sosok di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pria dengan surai dikepang dua itu bertopang dagu sembari menatap sosok di depannya. Sosok yang lebih asyik mewarnai kuku-kukunya dibanding menatap ke arahnya.

Bagi (Name), yang sampai saat ini masih sibuk dengan kukunya dan segala pernak perniknya, ini hal yang cukup mengejutkan.

Ran Haitani, orang yang dikatakan penguasa Roppongi, tertarik padanya.

Maksudnya, (Name) sadar bahwa ia memang punya penampilan fisik yang menarik. Namun ia tidak menyangka bahwa ia bisa membuat sosok Ran Haitani terkena pesonanya.

"Aku tidak setuju! Apa kamu buta sampai tidak melihat seberapa banyak korbannya!? Dia hanya akan mempermainkanmu dan membuangmu setelah dia bosan."

Itu ucapan yang sahabatnya katakan. Namun (Name) abaikan.

Kabar kedekatannya dengan Ran sudah tersebar, dan itu menyenangkan. (Name) senang menyadari bahwa popularitasnya meningkat.

Masalah hati dan segala omong kosing tentang cinta itu tidak pernah penting bagi (Name).

"Hei, (Name)." Panggil Ran.

"Hmm?" Jawab (Name) seadanya. Masih disibukkan dengan menghias kuku-kukunya.

"Jadi pacarku." Ucap Ran.

"Oke." Jawab (Name) santai.

"Eh?" Ran nampak terkejut.

(Name) akhirnya menatap Ran. "Menjadi kekasihmu kan? Oke." Jawab (Name).

"Kamu bersungguh sungguh?" Tanya Ran masih terlalu terkejut.

"Memangnya aku terlihat seperti orang yang sedang bercanda?" Balas (Name).

Ran masih tak menyangka. Ia sangat yakin bahwa (Name) pasti sudah tau semua rekam jejaknya, berserta semua gadis yang sudah ia permainkan sesukanya.

Apalagi selama ini (Name) tidak pernah menunjukan jika gadis itu tertarik dengan Ran.

Bahkan saat ini pun (Name) malah sibuk mengagumi kuku kukunya.

"Kamu menerimaku?" Tanya Ran.

(Name) menghela nafas, "Memangnya kamu berharap aku tolak atau bagaimana?"

Ran buru buru menggeleng, "Tidak, tentu aku berharap kamu menerimaku."

"Ya sudah. Kalau begitu tidak ada masalah kan?" Balas (Name) santai.

Gadis itu bangkit dari duduknya. "Ayo."

"Ke mana?" Tanya Ran.

(Name) memeluk lengan Ran mesra. "Kamu pacarku kan sekarang? Ayo temani aku berbelanja."

Ran pada akhirnya menurut. Ia memperhatikan sosok (Name) yang tampak bersenandung pelan.

(Name) benar benar sulit ditebak. Namun yah, ia tidak peduli. Pada akhirnya ini hanya memperkuat fakta bahwa tidak ada satu orang pun yang tidak takluk padanya.

Tokyo Revengers x Reader (Oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang