Secret
Pria bersurai pirang itu hanya bisa menunduk dalam dalam sembari menautkan jari jarinya berusaha tidak terlihat gugup. Di hadapannya, seorang gadis tengah menatap tajam ke arahnya.
"Maaf." Ucap Inui akhirnya.
"Sudah berapa kali aku bilang padamu untuk berhenti mencari masalah? Lihat kan? Kamu babak belur lagi!" (Name) buka suara.
"Maaf. Aku hanya merasa tidak bisa diam saja saat mereka mengejek Black Dragon." Inui menyampaikan pembelaannya.
(Name) mendengus. Tidak habis pikir mengapa Inui bisa sangat mengagumi geng Black Dragon. Ia sudah tau itu karena Inui mengagumi pemimpin generasi pertama geng itu. Tapi tetap saja.
"Lalu kamu pikir karena itu kamu bisa menerjang begitu saja ke arah lima orang? Akhirnya kamu yang babak belur kan?" Emosi (Name) belum mereda.
Ia nyaris terkena serangan jantung saat Inui tiba tiba datang dengan wajah yang mengerikan.
"Aku minta maaf." Lirih Inui.
(Name) mendengus. Jika sudah seperti ini, tidak mungkin ia bisa lebih marah lagi pada kekasihnya.
(Name) mengusap lembut luka di sudut bibir Inui membuat pria itu meringis pelan. "Sakit?" Tanya (Name).
Inui hanya diam. Jika ia jawab yang sebenarnya, itu pasti akan lebih membuat (Name) mengamuk.
"Ayo aku obati." Ucap (Name) akhirnya.
"Terima kasih, (Name)." Ucap Inui.
(Name) tersenyum, "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Aku akan selalu ada untukmu. Mengobati lukamu, melindungimu, dan membelamu. Itu tugasku sebagai kekasihmu."
Inui tersenyum tipis. Ia pasti sangat beruntung punya kekasih seperti (Name).
.......Inui dan (Name) awalnya adalah teman masa kecil. Mereka berada di sekolah dasar yang sama dan berada di kelas yang sama.
Sejak dulu (Name) selalu mengikuti Inui kemanapun membuat keduanya akhirnya berteman dekat. (Name) bahkan akrab dengan Akane, kakak perempuan Inui.
"(Name) suka berteman dengan adikku?" Tanya Akane di suatu sore saat (Name) berkunjung.
"Suka!" Jawab (Name) tanpa berfikir panjang.
Akane tersenyum manis, "Kalau begitu kalian harus saling jaga satu sama lain terus ya."
"Tentu!"
Saat SMP, Inui tiba tiba menyatakan perasaannya pada (Name). Dan tidak mungkin (Name) menolaknya.
Namun karena dekat dengan dunia berandalan, Inui serimgkali datang dengan keadaan babak belur. Hal itu membuat (Name) selalu mengkhawatirkan kekasihnya itu.