Slave
Dengan segenap hatinya, (Name) membenci adik tirinya. Ia benci senyum manis palsu yang selalu adiknya tunjukan pada semua orang. Ia benci bagaimana adiknya selalu berlagak seperti malaikat berparas bidadari. Ia benci bagaimana adiknya berlagak ia gadis yang lemah kembut.
(Name) sudah luar biasa muak sampai rasanya ia bisa muntah setiap melihat wajah adik tirinya.
Semuanya terekam jelas di kepala (Name). Bagaimana ibu si sialan itu merebut ayahnya dan membuat ibu kandung (Name) bunuh diri.
Semasa SMA (Name) terasa seperti neraka. Adiknya mencipptakan fitnah yang membuatnya dibenci semua orang, termasuk para guru.
Lalu gadis itu juga merebut cinta pertama (Name). Anggapan semua orang bahwa adiknya adalah malaikat dan (Name) adalah iblis.
Bahkan (Name) nyaris mengakhiri hidupnya, sama seperti ibunya. Namun niat itu ia urungkan.
Dibanding mati sia sia, lebih baik (Name) balas dendam.
Lalu beberapa bulan yang lalu (Name) bertemu pria ini. Sanzu Haruchiyo.
Pria buruk yang sangat dicintai Karina, adik tirinya.
Lalu atas nama kebencian dalam hatinya, (Name) akan merebut Sanzu. Akan (Name) tunjukkan rasa sakit hati yang ibunya rasakan dulu saat ibu Karina merebut ayah (Name).
"Kamu yakin tidak mau menginap?" Sepasang tangan kekar melingkar di pinggang (Name).
"Tidak, aku harus berangkat kerja pagi besok." Ucap (Name).
Sanzu membalik tubuh (Name). Pria itu mengecup bibir (Name).
"Kamu yakin?" Tanya Sanzu.
"Jangan berlebihan, kamu bisa menemuiku kapan saja. Itu juga kalau kamu tidak sibuk dengan kekasihmu." Ucap (Name).
"Maksudmu adik tirimu?" Tanya Sanzu.
"Hmm." Gumam (Name).
Sanzu mengecup punggung tangan (Name). "Kamu tau kamu prioritasku. Peduli setan dengan jalang sialan itu. Dia membosankan."
Karina terlalu penurut, gadis itu bahkan rela berlutut jika Sanzu memintanya. Sanzu bosan, itu tidak menyenangkan. Berbeda dengan (Name).
Gadis itu mampu membuatnya gila dan memohon untuk bersamanya.
(Name) menyeringai licik, "Aku prioritasmu selamanya kan, Sanzu?" (Name) mengusap lembut pipi Sanzu membuat Sanzu memejamkan matanya menikmati usapan lembut tangan (Name).