- Jatuh -

341 58 148
                                    

"Anak cacat kaya lo nggak pantes sekolah di sini!"

"Gara-gara lo, cewek gue sampai dimarahin orang tuanya!"

"Lo emang malapetak, Kun! Pantes lo dibuang sama orang tua lo dan nggak dianggap kakak sama Jaehyun! Gue juga nggak sudih punya saudara cacat kaya ko!"

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Ini nggak seberapa! Lo harusnya gagal operasi dan sekalian buta! Nyusahin tau, nggak hidup lo!"

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Di gudang sekolah itu, Kun tengah dipukul habis-habisan oleh anak laki-laki yang berstatus sebagai kekasih dari Nita. Wajah Kun memar, dan berdarah. Tak ada yang membantunya di sana, sebab Kun hanya izin untuk ke kamar mandi.

Ini jam pelajaran, tak akan ada siswa yang mampir ke sana, pun dengan penjaga sekolah yang sibuk di kantin.

Kini Kun sudah terkulai lemas, dia pingsan dan ditinggal begitu saja. Tak ada yang mengetahui keberadaanya sekarang.

Bel istirahat berbunyi, Yerin mulai panik mencari keberadaan Kun yang juga belum kembali sejak tadi.

"Ini Kun ke mana? Katanya kamar mandi, kok lama, ya?" tanyanya.

"Iya, cari, yuk," ajak Sana. Mereka berdua bangkit.

"Eh, mau ke mana?" tanya Yuta.

"Cari Kun, dia belum balik dari tadi," ucap Sana.

"Lah? Iya, anjir Kun ke mana? Bisa gawat ini kalau dia kenapa-napa," timpal Ten panik.

"Ayo, cari!" tegas Yuta. Mereka kemudian berlari keluar kelas dengan cepat, Sejeong yang melihat hal itu menatap heran dan mengikuti mereka.

Mereka sampai di kamar mandi laki-laki, tak ada siapapun di sana. Raut wajah mereka mulai panik, tapi Sejeong masih belum tahu ada apa.

"Yer, ini kenapa?" tanya Sejeong.

"Kun hilang," ucap Yerin.

"Apa? Hilang? Yang bener aja lo? Anjir, kok bisa?" cerca Sejeong dengan banyak pertanyaan.

"Dia ke kamar mandi tadi, tapi nggak balik-balik." raut wajah Sejeong seketika berubah menjadi panik.

"Pencar aja! Cari di seluruh ruangan di sekolah," usul Yuta. Mereka mengangguk paham, kemudian berpencar mencari keberadaan laki-laki itu.

"Kun, kamu dimana?" teriak Yerin.

"Kun, jangan bercanda!" teriak Sejeong juga.

Mereka terus mencari di sisi sekolah dan bertanya pada anak-anak di sana, namun tak ada yang melihat Kun. Yerin dan sana sampai di sekitar gedung. Mereka kembali berpencar untuk bisa menemukan Kun.

"gimana?" tanya Sejeong.

"Nggak ket- KUN!" teriak Yerin ketika melihat Kun ada di dalam gudang.

Mereka berdua berlari masuk ke dalam sana, untung saja gudang itu tak dikunci.

"Kun, bangun!" ucap Yerin.

"Kun, ayo bangun!" ucap Sejeong.

"Dia pingsan, telepon Taeyong aja suruh ke sini, kita bawa ke rumah sakit," usul Yerin. Sejeong segera menelepon Taeyong. Tak lama ketiga laki-lakinya itu datang dengan raut wajah panik.

Qalifa [Qian Kun] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang