- Home -

505 96 9
                                    

Hari ini Joy keluar dari rumah sakit dan semua sahabatnya menjemput gadis itu termaksud, Relly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Joy keluar dari rumah sakit dan semua sahabatnya menjemput gadis itu termaksud, Relly. Dia sudah siap sejak tadi menunggu Yuta menjemputnya.

Relly tersenyum bahagia, setelah menunggu kurang lebih seminggu akhirnya Joy sang sahabat bisa pulang ke rumah dan kondisinya pun sudah membaik.

Suara klakson mobil Yuta akhirnya terdengar di depan rumahnya. Relly berlari keluar dan langsung masuk ke dalam mobil. Selama dalam perjalanan mereka tidak membahas apapun.

Relly juga tampak biasa saja selama seminggu ini, dia sibuk menjaga Joy selama di rumah sakit. Dia bahkan lupa akan Kun yang menunggunya untuk menyapa pemuda istimewa itu.

Setelah sampai di rumah sakit senyum Relly semakin menggembang tak kala melihat sahabatnya sudah duduk menunggu kedatangan. Relly berlari memeluknya sambil tersenyum begitupun dengan Joy.

"Joy, maafin gue, ya," ujar Relly.

"Nggak papa kok harusnya gue yang minta maaf sama lo."

"Gue tau gue egois banget karena, lebih mentingin Kun dibanding lo, sahabat lama gue," Joy tersenyum mendengar hal itu.

"Udah nggak papa lagian gue juga salah kok karena, terlalu emosi," ucap Joy tersenyum. Relly semakin mempererat pelukannya pada gadis itu dan sang gadis pun hanya membalas tanpa mengeluarkan suara sekalipun.

Orang tua Joy masuk dan memanggil mereka sebab segala hal sudah selesai mereka lakulan termaksud, membeli obat untuk kebetuhan Joy di rumah.

Sama seperti saat berangkat, Relly berada di mobil yang sama dengan Yuta dan Ten. Dua pemuda itu sejak tadi memandang ke gadis itu tanpa berniat bertanya.

Sadar akan tatapan kedua sahabatnya, Relly mengedipkan matanya berkali-kali. Dia heran dengan tatapan yang menurutnya penuh dengan pertanyaan itu.

"Lo berdua kenapa ngeliatin gue gitu banget?" tanya Relly. Kedua pemuda itu menghela nafas dan memperbaiki posisinya, Yuta pun kembali fokus ke depan.

"Lo kenapa ngomong gitu sama Joy?" tanya Ten. Relly menoleh dia tidak mengerti maksud pertanyaan dari sahabatnya itu.

"Kenapa lo ngomong hal kaya gitu? Seakan lo nyesel kenal sama Kun."

"Oh, emang gue nyesel. Coba aja gue nggak kenal sama dia gue nggak akan berantem sama Joy dan dia nggak akan kecelakaan," Yuta dan Ten yang mendengar hal itu hanya bisa menghela nafas gusar.

"Lo kok ngomong kaya gitu? Kun nggak salah, Rell dia bahkan nggak tau apa-apa," ujar Ten.

"Siapa bilang dia nggak salah? Jelas-jelas dia salah! Dia penyebab Joy dan gue musuhan!" tegas gadis itu.

"RELLY!" suara lantang Yuta mampu membuatnya diam. "Lo apa-apaan sih?! Kun itu nggak salah! Kenapa lo jadi nyalahin dia? Lo bahkan ngejauhin dia!"

"Gue nggak akan mau temenan lagi sama dia!" tegas Relly penuh ambisi. Yuta dan Ten hanya bisa diam mendengar hal itu.

Qalifa [Qian Kun] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang