- Bantuan Taeyong -

333 76 93
                                    

Kabar mengenai Kun yang tinggal di rumah Sehun sudah menyebar luas di sekolah. Hari ini, dia dicerca habis-habisan karena dianggap malapetaka. Kun hanya bisa diam sembari menunduk, tak ada hak untuknya marah atau melewan. Dia hanya akan mendapatkan ejekan dari temannya.

Hari ini juga, Relly sedang berlatih untuk lombanya yang akan datang. Dia hanya punya waktu dikala istirahat dengan Kun. Untung saja Ada Taeyong yang selalu menjaga Kun dikala dirinya tak ada di sana.

Joy sudah tak ada, dia sudah pindah ke sekolah lain karena Ayahnya yang juga harus dinas di luar daerah. Jujur saja, Joy belum meminta maaf atas dirinya dan salahnya selama ini. Apalagi dia yang pernah bekerja sama dengan Lay agar bisa menjalin hubungan dengan Jaehyun.

Joy merasa kesalahannya terlalu banyak, apalagi pada Kun dan Relly. Mungkin suatu hari nanti dia akan bertemu dengan mereka berdua.

"Relly, sudah waktunya istirahat," ucap sang penjaga perpustakaan.

"Iya, Bu, terima kasih." Relly bangkit dan melangkah keluar. Dia berjalan menuju kantin untuk menghampiri temannya.

"Woy!" ucap Relly ketika sampai di kantin, tepatnya di meja dimana sahabat-sahabatnya berkumpul.

"Anjir emang, ya," ucap Yuta memegang dadanya karena terkejut.

"Makanan ratu mana?" tanya Relly.

"Ini, Rel," ucap Taeyong.

"Bentar... 1,2,3,4,5... KUN GUE MANA?" teriak Relly lantang.

"Kantin, bego!" celetuk Sana kesal.

"Tuh! Sama Sejeong!" ucap Yerin menunjuk keberadaan Kun.

"Alhamdulillah, ngapain dia ke sana?"

"Mana gue tau, lo kira gue emaknya," cetus Ten.

"Eh, selow mamen. Gue slepet juga lo."

"Makan udah, lo masih harus ke perpustakaan?" tanya Taeyong.

"Iya, nih, anjir banget tau nggak, sih, kaya eeq," keluhnya.

"Lo ngomong sekali lagi, gue siram!" tegas Sana.

"Ihh KDP."

"Apaan tuh?" tanya Yuta.

"Kekerasan dalam persahabatan. Ciaaa persahabatan nggak tuh."

"Apa, sih, anjing, garing banget!"

"Lo PMS? marah-marah mulu."

"Iya, puas?!" tanya Sana kesal.

"Nggak. Nanti gue traktir es krim."

"Pulang sekolah!"

"IYA!"

Rusuh memang mereka setiap bertemu, siapapun yang melihatnya akan menggelengkan kepala. Lelah? Pasti, tapi bukan mereka juga yang merasakan.

Kun kembali, dia belum sadar dengan kehadiran Relly di sana. Laki-laki itu hanya diam, sembari mengendus bau parfum Relly yang sudah sangat dia hapal baunya.

Kun tersenyum manis menyadari gadisnya ada di sana.

"Relly."

Relly yang melihat bahasa isyarat yang Kun berikan tersenyum bahagia.

"Kamu tau aku ada?" tanya Relly.

Kun tersenyum manis, lalu mengangguki ucapan gadis itu.

"Darimana taunya?" tanya Yuta polos.

"Parfum Relly."

"Wah, Kun aja hapal bau parfum Relly," sahut Sana.

"Jelas. Kalau udah suka beda cerita," timpal Yerin.

Qalifa [Qian Kun] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang