Sudah seminggu Kun diperlakukan layaknya manusia oleh keluarganya namun, dia masih saja tidak mengerti kenapa dan ada apa sebenarnya. Bi Sunny juga tidak ingin memberitahunya dan itu membuat si pemuda semakin penasaran akan rahasia tersebut.
Hari ini, Suho mengatakan padanya untuk bersiap-siap sebab mereka sekeluarga akan pergi menemui sebuah pertemuan kecil. Jaehyun maupun Kun tidak tahu pertemuan apa itu sebab Irene ataupun Suho tidak memberitahu kedua anaknya itu.
Kun sebenarnya tidak ingin ikut, dia tidak ingin membuat kedua orang tuanya malu apabila ada seseorang yang mengajaknya mengobrol nanti. Namun, Irene bersih keras mengajaknya. Kun tidak mungkin menolak ajakan sang Ibu, dia tidak ingin menjadi anak pembangkang.
"Kalian sudah siap? Ayo kita jalan sekarang," ujar Irene.
"Mah, sebenarnya kita mau kemana?" tanya Jaehyun.
"Nanti kalian berdua juga tahu, ayo masuk!" keduanya akhirnya masuk ke dalam mobil. Mereka menunggu Suho di dalam mobil, begitupun dengan Irene.
Setelah Suho masuk ke dalam mobil, dia melaju meninggalkan halaman rumahnya menuju tempat yang hanya dia dan Irene lah yang tahu.
Hanya butuh waktu 10 menit dan mereka sudah sampai di sebuah hotel bintang lima. Mereka turun kecuali, Kun yang terlihat masih takut dan tidak mengerti akan tempat itu.
Irene menghampiri Putranya dan tersenyum, "Sayang, ayo turun. Tidak papa," ucapnya manis. Dengan ragu Kun turun sambil menundukkan kepalanya. Ini kali pertamanya dia menginjakkan kaki di hotel mewah. Meskipun dari keluarga berada namun, Kun tidak mendapatkan semuanya sejak kecil berbeda dengan sang Adik, hal itu yang membuatnya takut sekarang.
Setelah Kun turun, mereka berempat masuk ke dalam. Jaehyun menuntun Kakaknya agar tak terpisah dari mereka. Bisa Kun lihat dengan samar-samar bahwa banyak sekali orang dan lampu-lampu di sana. Dia juga mendengar suara musik dan kerumunan orang sedang mengobrol di sana.
"Mah, Pah, sebenarnya ini pesta siapa?" tanya Jaehyun.
Irene menoleh dan tersenyum kepada anaknya itu, "Ini pesta dari orang yang kamu kenal, Nak," Jaehyun menatap wanita itu dengan nanar aneh. "Sudahlah nanti kamu juga akan tahu," lanjutnya.
Orang semakin ramai berdatangan dan Kun merasa risih akan hal itu. Dia terus saja menundukkan kepala, tak berani untuk melihat ke depan.
"Kak, Kakak tunggu di sini, ya. Aku ke kamar mandi sebentar," ucap Jaehyun, Kun mengangguk. Setelah adiknya pergi dia hanya diam di tempatnya seperti patung sambil menautkan kedua tangannya.
"Widih, ada si cacat ternyata," Kun tersentak kaget mendengar suara itu. Dia tahu dan sangat hafal dengan suars tersebut. "Ngapain lo ke sini? Emang lo bisa ngelihat keadaan di pesta ini? Kan lo cacat," lanjutnya lagi.
"Kun, lo di sini juga?" pertanyaan itu dilontarkan dari seorang gadis dan Kun tahu siapa gadis itu.
"Sana! Nggak usah ikut campur atau gue bilang ke Bunda!" ancam pemuda di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Qalifa [Qian Kun] ✔
Fanfiction- BASED ON TRUE STORY ❝Dia Qalifa Kun, sang pengagum hujan dan senja yang dipandang rendah namun memiliki sejuta kelebihan❞ Rank position 1#relly 040521 15#azaleaspublisher 040521 14#azaleaspublisher 050521 12#azaleaspublisher 100521 10#azaleaspub...