19 : loser

23 0 0
                                    

jaydan menunjukan layar ponselnya, menunjukan rentenan kalimat tak bermotif dari anonim yang ia dapat tadi siang. saat ini mereka semua sudah berkumpul dirumah naresh dan jevano, tepatnya diruang tamu, baru saja memesan tiga loyang pizza dengan tambahan lima burger keju, serta starbucks sebagai minuman pelengkapnya.

"saha eta? dateng dateng ngajak gelut." tanya haikal sembari menyuap sepotong pizza, meraih ponsel jaydan mencoba mencari nomor itu diponselnya sendiri, begitu pula dengan keiga pemuda lainnya disana.

"gue gak ada." sahut naresh.

"gue juga. ikal kan admim lambe turah, coba cari." jevano menyetujui, diikuti chetta yang menganggukan kepalanya.

haikal mengedikkan bahunya sekilas "palalo meledak. gue juga gak tau, dan." ucap pemuda itu sembari menolehkan kepalanya menatap yang lebih muda, membuat jaydan memerosotkan bahunya pasrah. ia kira dengan koneksi haikal yang temannya dimana mana akan mudah mencari nomor asing itu.

"kepala jevan meledak?" tanya chetta bingung.

"nggak tuan muda, itu namanya jokes. biasalah, kalangan rakyat." jawab haikal bercanda diiyakan langsung oleh chetta yang sudah mengerti.

"serius anjir." jaydan mengigit pizzanya, "ada yang spill spill no gue atau gimana sih? takut gue. siapa tau ntar gue diculik, terus penjahatnya minta tebusan uang tunai gede bisa buat beli pentol segaban, atau gue dijual ke pasar malem terus dibeli sama sugar mommy taunya mami nya chetta." jaydan berucap ngawur mendapat protesan dari chetta, "hus, kok bawa bawa mami?!"

"ada apa sih gerangan? serius amat bocah bocah." datang tak diundang, tanpa memberi pesan sama sekali rendy jalan menghampiri mereka dengan baju rumahannya. mengambil sepotong pizza dimeja tanpa permisi dan duduk disamping jaydan, langsung merangkul pemuda itu dari samping. sementara naresh dan jevano yang melihat sang kakak tingkat berada dirumah mereka secara mendadak sudah tidak heran lagi.

orang tetangaan juga, rumahnya sebelahan, ngapain kaget.

"loh kak, ngapain disini? gak bareng kak esa kan?" haikal celingak celinguk bingung, dibalas gelengan oleh yang ditanya, "nggak lah, rumah gue disamping, ngapain ngajak ngajak mahes?"

pemuda berkulit tan itu menunjukkan cengirannya, "gapapa, lagi males ribut aja." balasnya dengan senyum manis, membuat rendy mengerutkan keningnya bingung, "kenapa deh? kalian lagi musuhan atau gimana? gak biasanya lo berdua yang social butterfly saling marahan." ia mengambil burger ditangan jevano, "minta." acuhnya yang hanya diiyakan langsung oleh si pemilik makanan.

"ini loh kak, ada chat anonim ke hp nya jaydan." haikal mengalihkan pembicaraan, menyodorkan ponsel yang digenggamnya ke hadapan rendy, "kakak tau gak nomornya?" tanyanya. rendy sendiri tidak terlalu peduli dengan haikal yang mengalihkan pembicaraan, ia mengambil ponsel jaydan, menatapnya lamat selama beberapa saat hingga akhirnya mendengus geli.

"tolol." umpatnya, membuat yang lain menatap bingung padanya.

rendy tersenyum kecil, "gak usah dicari, ntar juga tau sendiri." ujarnya, mengembalikan benda persegi itu pada jaydan, "main aja, jangan dipikirin. oh iya gue ada tiket konser nih berenam, mau pergi gak?"

"mau" sahut naresh dan jevano bersamaan.

"lo berdua gak ditanya, udah tau jawabannya gue." acuh yang paling tua itu, menatap pada jaydan dan kedua orang lainnya, "mau gak?"

"mau dong, rejeki yakali sih ditolak. na pinjem baju na." naresh yang tersebut mendelikkan matanya, "makanya kalo main ulah ngegembel." balasnya sini, namun tetap mengajak haikal masuk ke kamarnya untuk memilih pakaian.

rendy menggelengkan kepalanya pelan, lalu berpindah duduk menjadi disofa tunggal dengan kedua kaki yang bersila, memainkan ponselnya sembari menunggu para adik adiknya bersiap dulu.


. . .


satya

sumph|
mris bgt|
l diem diem neror adk lo ky gni|
pngcut bngst|
mau smpe kpn lo ky gni?|
pblik tlking aj lncr jaya|
ky gk ad beban|
giliran ky gni ribt 7 kliling|
ampas|

|a i u e o
|pusing

mlsin bgt|
lm lm ky mhsa|
mls ngtik|

|apasih






. . .






[ satya side ]


jaydan

lo|
manusia terbodoh yang|
pernah gue kenal|
lo itu sebenernya kenapa sih?|
waras kan?|
jangan buat gue merasa|
bersalah terus|
gue gak suka|
lo bodoh|
banget|

|hah?

you blocked jaydan

gue sayang lo tolol|
lo adek gue|
gue gak pernah benci sama lo|
kenapa lo selalu ngejar gue|
padahal gue yang gak bisa|
gapai lo seujung jengkalpun?|

jangan nangis|

gue tau gue egois|
gue yang buat lo nangis|
tapi gue gak mau liat lo nangis|
gue gak suka liat lo bahagia|
tapi gue selalu berharap|
lo bahagia|
sinting|

maaf dek|

Our Fate || 2sungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang