21 : unbelievable

28 1 0
                                    

brak!

"woy njeng."

naresh, haikal, jevano dan chetta yang sedang asik main garuda 5 dasar yang kalah pindah agama itu menoleh serentak, menatap jaydan dengan tatapan terganggu karena seenaknya menggebrak meja tempat mereka bermain dengan wajah tanpa dosanya.

"sungguh berbudi luhur engkau datang datang langsung nyebut anjing sambil gebrak meja." sinis naresh menarik tangannya yang tadinya akan dicubit oleh haikal, "apaan?" tanyanya lagi.

"kalian pasti gak bakalan percaya." jaydan masih tidak peduli dengan tatapan tidak berguna para sahabatnya.

"percaya sama lo musrik." sahut haikal, agak kesal karena jaydan datang disaat seharusnya ia balas dendam pada naresh karena telah membuat telinganya serasa lepas sehabis dijewer.

"nah tumben pinter." naresh menyetujui.

"abis berguru sama gala." haikal menganggukkan kepalanya diikuti naresh yang tampak turut berfikir. sementara jevano menghela nafas pelan sembari menggelengkan kepalanya pasrah, "sinting." gumamnya.

"kenapa dan?" chetta sebagai satu satunya manusia waras disitu mengintrupsi, mengabaikan ketiga temannya yang sedang kambuh. kambuh gilanya.

jaydan berdehem pelan, mendudukkan dirinya dibangku, mencondongkan tubuhnya kearah chetta yang kebetulan duduk didepannya, "tadi kan gue otw tuh, di mobil, berduaan-"

"HEH GILA LO NGAPAIN DIMOBIL BERDUAAN?!"

"JANGAN NGADI NGADI LO MASIH BOCAH ANJEM!"

naresh dan haikal berteriak sembari menggebrak meja jaydan, membuat pemuda itu mengerjapkan matanya bingung sekaligus kaget.

"tololnya obesitas." delik jaydan.

"kata guru gue, barang siapa yang spill sesuatu setengah setengah pantatnya akan kerlap kerlip." jevano menopang kepalanya dengan satu tangan, menyimak dengan wajah santainya.

"gue berangkat bareng kak satya." potong jaydan cepat sebelum teman temannya memberembes out of topic ke hal lain. dan tentu saja rentenan kalimat yang keluar dari bibir jaydan membuat keempat temannya serentak menatapnya aneh.

"dan, gue tau lo sesayang itu sama kakak lo, tapi ini masih pagi, jangan halu dulu, lima belas menit lagi masuk." haikal mengelus kepala jaydan penuh kasih dengan senyum dramatis. namun jaydan hanya memutar bola matanya malas dan menunjukkan foto yang ia ambil diam diam tadi. foto satya yang sedang menatap lurus jalanan sembari mengendarai mobilnya.

"puas?" jaydan menata malas para sahabatnya yang membelalakan matanya dengan mulut terbuka lebar. nampak seperti ikan koi.

"ANJENG DEMI?! BENERAN DONG WOY!" sentak naresh.

"LO PAKE PELET APAAN?!" jevano turut melongo.

"YA ALLAH AKHIRNYA DOA JAYDAN TERKABUL!" haikal membuka lebar kedua telapak tangannya, tidak menyangka.

"KAGET IH!" reaksi paling normal tentu saja diwakilkan oleh sang tuan muda.

jaydan turut menggeleng, menatapi sahabatnya satu persatu, "mimpi apa gue semalem, gue juga gak tau. sumpah gue bakal tobat habis ini, walau gue gak pernah nakal tetep aja mau tobat. gas lah istirahat gue traktir." final jaydan mantap, mendapat binaran antusias dari haikal yang berada disamping chetta, "wahai tuan satya dimohon agar seperti ini setiap hari." doa pemuda itu sungguh sungguh.

"ikal pindah majikan?!" sentak chetta, mengerucutkan bibirnya protes.

haikal gelagapan, "nggak tuan muda, bercanda." cengirnya tanpa dosa.

"woy, mau pingsan..." yang paling muda menggumam lirih.

"kenapa?" tanya naresh.

jaydan tanpa berbicara menunjukkan roomchat nya bersama sang kakak yang mengucapkan "belajar yang bener" lalu tersenyum pias, "bye world, kak satya love you." ia menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangannya diatas meja, berteriak tidak jelas seperti orang dengan gangguan kejiwaan.

naresh tampak masih mencerna keadaan, "gusti nu agung... curiga kak satya kerasukan." ia bergumam.

hingga bel berbunyi menandakan jam pelajaran akan segera dimulai, barulah mereka membubarkan diri dan memilih untuk bungkam sesaat.







. . .







[ bonus ]

[ bonus ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our Fate || 2sungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang