Happy reading!!!
"Mau kuliah ya, Mba?"
Pertanyaan Jamal barusan sedikit mengejutkan Alika yang sedang melamun. "Hah? Oh iya, Mas."
Gadis itu tanpa sadar memperhatikan Jamal sedaritadi. Mulai dari pakaian lelaki itu yang terlihat mahal, jam tangan, mobil, serta ponselㅡsemuanya terlihat branded. Bahkan Alika dapat merasakan aroma parfum mahal yang digunakan Jamal.
Lantas, mengapa lelaki itu menjadi driver taksi online? Dari penampilannya saja, Alika sudah dapat menebak jika Jamal berasal dari kaum berada.
Tanpa gadis itu sadari, sebenarnya Jamal mengetahui bahwa Alika sedang memperhatikannya.
"Ekhem, Mba nya bingung ya?"
"Hah? Saya?" Alika menunjuk dirinya sendiri.
Jamal mengangguk, "Ya siapalagi? Kan cuma ada Mba, sama saya disini."
"Iya juga sih." Alika terkekeh, "Emang saya bingung kenapa, Mas?"
"Itu, daritadi ngeliatin saya terus."
Mampus keciduk, batin Alika.
"Hahahaㅡaduh maaf, Mas." Alika tertawa canggung.
"Gapapa, Mba. Saya tau kok, pasti Mba nya bingung kan? Saya driver taksi online, tapi barangnya bermerk?"
Alika mengangguk kaku, "Maaf ya, Mas. Gak bermasud kepo atau apa, cuma bingung aja."
"Santai aja, Mba. Lagian saya jadi supir taksi online juga karena bosen aja."
"Bosen? Emang Mas nya gak kuliah?"
"Saya udah lulus tahun kemaren."
"Ohhh, berarti udah berapa lama Mas kerja gini?"
"Baru beberapa bulan lah. Mungkin sekitar lima bulanan."
Alika mengangguk-angguk paham, "Tapi keliatannya, Masㅡmaaf ya, kayak bukan orang yang lagi membutuhkan. Hayo, Mas nya lagi nyamar ya? Ini prank bukan?"
Jamal tergelak, "Mba nya ada-ada aja. Saya bukan youtuber yang suka ngeprank gitu, Mba."
"Hehehe. Emangnya Mas dulu kuliah jurusan apa?"
"Bisnis."
"Kerjanya sekarang apa? Maksud saya selain jadi driver taksi online."
"Nerusin perusahaan, Papa. Tapi karena perusahaan lancar-lancar aja, gak ada kendala juga, saya jadi gak ada kerjaan. Paling cuma ngecek sama mantau aja, jadi bosen."
Buset, baru kali ini gue nemu orang dapet kerja enak tapi malah bosen. Batin Alika.
"Makanya cari kesibukanㅡya dengan jadi driver ini." Jamal menoleh sebentar, mengakhiri ceritanya.
"Mas anak tunggal?"
"Ya begitulah. Kalo Mba nya?"
"Sama."
Mobil Range Rover merah itu memasuki pekarangan kampus tempat Alika menimba ilmu.
"Udah sampe, Mba."
"Iya, Mas." Saut gadis itu seraya membuka dompetnya. "Jadiㅡ"
"Gak usah, Mba."
"Lah? Kan saya penumpang, Mas supirnyaㅡberarti saya bayar dong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ideal Type || Jaerose ✔
Teen Fiction[ C o m p l e t e ] "Sesuai aplikasi ya, Mba?" Pertemuan Alika dengan Jamal si driver taksi online. Berawal dari ponsel tertinggal, hingga pengakuan gadis itu tentang hubungan mereka, membuat sang Mama mengira bahwa Alika dan Jamal menjalin hubung...