ㅡ 06. Sechs

1.3K 233 5
                                    

Happy reading!!!


Tubuh ramping itu dibalut sempurna dengan menggunakan dress putih selutut dan pada bagian bahu terbuka, serta rambut blonde yang ia biarkan tergerai.

Tak lupa hand bag berwarna khaki dari brand ternama. Serta high heels tidak terlalu tinggiberwarna silver dengan sedikit sentuhan glitter yang membuatnya terlihat kelap-kelip.

Alika terlihat manis nan anggun, sampai-sampai Jamal terpukau dibuatnya.

"Mas? Kenapa ngeliatinnya gitu? Aku jelek ya? Aneh ya?"

Lelaki itu menatap kagum ke arah Alika, "You look so beautiful."

"Really? Aku ngerasa aneh banget. Kayaknya gak selaras banget ya antara baju, sepatu, sama tasnya? Apa aku gaㅡ"

"Hey, look! Kamu cantik banget, aku gak boong. Emang dasarnya kamu udah cantik, jadi mau gimana pun tetep cantik."

Gadis itu menghela napas gugup. Alika adalah tipikal orang yang gampang overthinking. Dan sekarang ada beberapa hal yang membuatnya merasa ragu.

Pertama, ia takut orang disana ada yang tidak suka dengan kehadirannya. Kedua, ia takut memalukan. Dan yang ketiga, ia takut tidak pantas bersanding dengan Jamal.

Karena apa? Jamal terlihat ganteng banget! Ketampanannya benar-benar another level, kayak bukan manusia pada umumnya. Sudah sedap dipandang, wangi pula. Perfect lah pokoknya!

Eh, tapi kalo diliat-liat. Mas Jamal kok mirip sama Jaehyun ya? Apa dia kembaran Jaehyun NCT? Batinnya.

Dimulai dari pahatan wajahnya yang bak blasteran surga-manusia, bener-bener tampan tanpa celah sama sekali. Rahang yang tegas, hidung mancungnya, bibir tebalnya, dan yang paling mencuri perhatian adalah kedua dimple-nya. Rasanya pengen banget Alika tusuk pake jari.

Kalo diperhatikan lagi, postur tubuh Jamal ini termasuk atletis. Bahu yang tegap, tinggi semampai, dan jangan lupa otot-otot yang membuat tubuhnya terlihat kekar dan berisi. Bisa Alika tebak kalo Jamal tak kalah dari Jaehyun, ia pasti juga memiliki roti sobek.

"Kenapa gantian jadi kamu yang ngeliatin aku gitu?" Jamal menoleh sekilas.

"Hah? Gapapa. CumaㅡMas ganteng, hehe."

"Jadi aku ganteng nih? Ganteng aja atau ganteng banget?"

"Yaaaa, ganteng. Kan kalo cowok ganteng, masa cantik?"

Lelaki itu terkekeh, "Makasih loh, cantik."

Alika ikut terkekeh juga, "Sama-sama, ganteng." Lalu keduanya tergelak.

"Yuk, masuk. Kayaknya Mama udah nungguin di dalem." Jamal mengambil tangan Alika agar mengapit lengannya. "Kita harus kayak orang pacaran beneran di depan Mama." Gadis itu mengangguk saja, padahal hatinya sudah tidak karuan.

Ini jantung kenapa jadi dag-dig-dug minta digebug? Batinnya.

Kemudian mereka masuk ke dalam ballroom hotel tempat acara makan malam dilaksanakan. Kehadiran mereka disambut tatapan kagum, keduanya bagaikan Tuan Putri dan Pangeran yang memasuki Istana kerajaan. Tampak anggun, juga serasi.

Saling menebar senyum hangat, kegelisahan Alika memudar ketika banyak pasang mata memandang ramah kepadanya. Tak ada tatapan menghujat, semua terlihat menerima kehadirannya disana.

"Ya ampun, anak-anak Mama!" Irene menghampiri keduanya heboh. Wanita itu memeluk Alika dan Jamal bergantian.

"Itu anak kamu, Rin?"

Ideal Type || Jaerose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang