2. Terlambat

538 108 29
                                    

⚠️Plagiat dilarang mendekat!
.
.
Follow Ig: @arinda.ap23
.
.
Happy Reading•

***

Hari ini adalah hari Senin. Hari pertama masuk sekolah setelah sekian lama libur panjang pergantian semester.

Siswa-siswi mulai memasuki gerbang SMA Mandiri. Mereka tampak tergesa-gesa karena bell masuk akan berbunyi lima menit lagi, yang artinya gerbang akan segera ditutup.

Tetapi tidak dengan tiga sejoli yang kerap di panggil trio Cemut, alias kece nan imut. Siapa lagi kalau bukan Iky dan kedua sahabatnya.

Mereka masih nangkring di atas motornya tanpa ada niat untuk segera berangkat ke sekolah. Padahal gerbang akan di tutup sebentar lagi.

"Jam 7 lebih 10 menit." ucap Alam sembari melihat jam hitam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Muhammad Alam namanya. Kerap di panggil Alam. Paling pendiem di antara mereka berdua. Paling rajin, paling kalem. Tapi sekali kumat ia akan menjadi yang paling rusuh. Juga paling dingin di antara mereka bertiga.

"Berangkat sekarang aja yuk, siapa tau ada adik kelas gemoy." ucap Adit.

Aditya Rizky namanya. Kerap dipanggil Adit. Paling klop sama Iky, duduk sebangku sama Iky, Paling malas, paling bucin. Paling receh. Dan paling hitam di antara mereka bertiga.

"Gas!lo depan" ucap Iky.

Muhammad Arkhan Alfarizky namanya. Jika di sekolah ia dikenal dengan nama Iky, tetapi jika di pesantren ia kerap di panggil Alfa. Paling jago ngeles jika di tegur. Paling ngaco jika menjawab pertanyaan. Paling usil, dan paling ganteng diantara mereka bertiga.

Adit mendorong Iky ke arah motor. "Lo aja males gue."

"Gabisa gitu lah." ucap Iky mendorongnya Adit hingga terduduk di motor.

Jangan tanyakan dimana Alam, ia diam di atas motor menatap mereka malas.

Adit menatap Iky sengit, begitu pun sebaliknya. "Gue pas balik deh." ucap Iky menengahi.

"Yaudah cepetan." jawab Adit kemudian memutar kunci dan menggenjot motornya sembari ia gas kencang.

Trentengtengtengteng

Suara khas dari motor Yamaha bebek yang selalu mereka pakai terdengar sangat nyaring. Kepulan asap pun beterbangan mengenai Alam yang menampakkan muka kusut dan merah padam.

Adit menoleh kebelakang menatap Alam tengil. Sedangkan Iky menahan tawanya sembari mengibas-ibaskan tangannya mengusir asap yang mendekat kearahnya.

Iky menaiki jok belakang. Dengan sengaja Adit mengegas motornya secara tiba-tiba membuat mereka terjungkit ke belakang.

"Gausah narik rambut juga dong." ucap Adit ketika rambutnya ditarik Iky untuk pegangan.

Mereka pun meninggalkan area pesantren. Mengendarai motor tak santai alias ugal-ugalan.

Sebenarnya itu bukan motor mereka. Itu adalah motor milik pesantren karena setiap santri tidak di perbolehkan membawa kendaraan apapun.

Jika diperbolehkan, bisa saja mereka kabur dari pesantren. Karena pada dasarnya mereka itu terpaksa masuk pesantren.

Dan mau tak mau mereka harus membawa motor itu. Dari pada harus berangkat menggunakan angkutan umum. Apalagi hanya ada dua motor yang tersisa. Satu Yamaha bebek, yang satunya lagi Shogun berwarna biru.

Walaupun motornya butut, tetapi tak mengurangi kadar ketampanan mereka bertiga.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan mereka dari lantai empat. Tepatnya di ruangan kepala yayasan. Orang itu tak lain dan tak bukan adalah Kyai di pesantren ini.

Kyai Karim Abdullah namanya. Kyai paling sabar mendidik mereka bertiga. Walaupun terkadang ia naik darah, ia selalu bersabar menghadapi mereka. Bagaimana pun juga orang tua mereka adalah sahabatnya.

Ia harus menjalankan amanah dari sahabatnya untuk mendidik anak-anak mereka menuju jalan yang benar.

Terhitung satu tahun sudah ia mengasuh mereka bertiga. Walaupun ada sedikit kemajuan, tetapi sikap mereka masih sama seperti dulu.

***

Iky dan kedua sahabatnya berjalan menuju lapangan dengan santai. Jangan tanyakan bagaimana ia bisa memasuki sekolah sedangkan gerbang sudah ditutup.

Karena jawabannya adalah, ia menyogok pak satpam dengan dua saset kopi hitam. Sehingga dengan suka rela satpam itu membukakan gerbang untuk mereka.

Seluruh murid yang sedang berbaris rapi di lapangan mendadak tak karuan ketika melihat merek bertiga. Ralat, hanya murid perempuan saja.

Mereka terpesona dengan ketampanan Iky dan kedua sahabatnya.

Ketika hendak memasuki barisan kelas, ketiganya lebih dulu di tarik pak Bambang untuk berdiri di barisan para siswa dan siswi yang melanggar aturan.

Mereka pun hanya santai tanpa minat untuk memberontak. Karena bagi mereka itu adalah hal yang biasa.

Bersambung•

***

⚠️ don't forget vote komen and share ke temen-temen kalian see you next part 💖
.
.
⚠️ Alangkah baiknya jika kalian follow akun author terlebih dahulu! Karena mungkin sebagian part akan di privat!😉
.
.
Spam next!!!
.
.
✅Draf: Minggu, 26 Desember 2021.
✔️Publis: Selasa, 22 Februari 2022.
.
.
702 kata.

Hijrah Is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang